Menbud Fadli Zon Upayakan Pemulangan Manuskrip Kraton Yogya dari Inggris

photo author
- Minggu, 24 November 2024 | 23:00 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Sabtu malam (23/11). (ANTARA/Luqman Hakim)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Sabtu malam (23/11). (ANTARA/Luqman Hakim)

 

HARIAN MERAPI - Menteri Kebudayaan Fadli Zon berjanji mengupayakan pemulangan manuskrip atau naskah kuno milik Kraton Yogyakarta yang hingga kini masih tersimpan di Inggris.

"Kita akan coba juga mengembalikan manuskrip-manuskrip yang ada di Inggris yang mungkin dibawa pada zaman Raffles," ujar Fadli dilansir dari Antara saat kegiatan di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Sabtu malam (23/11).

Menurut Fadli, manuskrip-manuskrip milik Kraton Yogyakarta dirampas oleh Thomas Stamford Raffles yang merupakan Letnan Gubernur di Jawa kala peristiwa penyerbuan Kraton oleh pasukan Inggris atau dikenal Geger Sepehi (Geger Sepoy) pada 1812.

Baca Juga: Kraton Yogyakarta Gugat PT KAI Rp 1.000, Ini Penegasan Sri Sultan HB X

"Kita akan usahakan, meskipun menurut Sultan HB X ada sekitar 170 naskah digitalnya sudah diberikan (oleh Inggris). Tapi memang jumlahnya (manuskrip asli) lebih banyak dari itu," ujarnya.

Fadli menuturkan upaya pemulangan itu bakal ditempuh lewat jalur formal dengan menemui Pemerintah Inggris. Menurut dia, sejauh ini belum ada upaya untuk membicarakan terkait pemulangan manuskrip itu secara formal.

"Kita lihatlah nanti, kalau nanti ada kesempatan bertemu dengan Pemerintah Inggris kita akan sampaikan agar artefak-artefak termasuk manuskrip yang dibawa ketika itu dari Kraton Yogyakarta bisa dikembalikan ke Indonesia," terangnya.

Baca Juga: Mantan Dirut PT Taru Martani Nur Achmad Affandi Divonis 8 Tahun Penjara

Bagi Fadli, upaya pemulangan perlu dilakukan karena manuskrip tersebut merupakan hak milik bangsa Indonesia yang dibawa semasa penjajahan. Saat ini, menurut Fadli, mulai banyak negara di dunia yang berusaha mengambil kembali artefak-artefak yang tersimpan di Inggris.

Dia mencontohkan, Mesir berusaha mengambil mumi-mumi mereka yang ada di berbagai tempat, begitu pula Yunani dengan partisi-partisi dari Parthenon yang ada di British Museum.

"Nanti kita lihat apa saja yang ada di British Museum dan juga di British Library. Sejauh ini yang kita tahu memang belum ada dari pihak Inggris itu mau mengembalikan. Tapi kita sendiri kan belum mencoba secara resmi, secara formal untuk bicara juga secara langsung," terangnya.

Baca Juga: Kasus Perdagangan Bayi Dibongkar Polres Kulon Progo, Korban Dijual Puluhan Juta Rupiah

Adapun dengan Pemerintah Belanda, Fadli menyebut pengembalian artefak atau objek budaya lain milik Indonesia sudah berlangsung meski bertahap. "Sudah berlangsung, sudah dari sejak puluhan tahun yang lalu sebenarnya. Tapi artefaknya masih sedikit-sedikit. Semoga ke depan semakin banyak," sambungnya. *

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X