Curah Hujan Tinggi, Tim Gabungan Sukoharjo Siapkan Personel dan Peralatan Siaga Bencana

photo author
- Kamis, 14 November 2024 | 17:25 WIB
Apel siaga bencana di halaman Pemkab Sukoharjo, Kamis (14/11/2024).  (Wahyu imam ibadi)
Apel siaga bencana di halaman Pemkab Sukoharjo, Kamis (14/11/2024). (Wahyu imam ibadi)

Sedangkan puncak musim hujan jatuh pada bulan Januari hingga Februari 2025, dimungkinkan akan terjadi hujan lebat yang berakibat terjadinya banjir, tanah longsor dan angin kencang.

"Apel siaga bencana dimaksudkan untuk melihat kapasitas kita dalam antisipasi terhadap dampak yang mungkin timbul dalam musim penghujan saat ini dan menyikapi perkembangan kebencanaan akhir-akhir ini sesuai prakiraan BMKG tersebut, agar semua elemen masyarakat, baik itu jajaran pemerintah daerah sampai pemerintah desa/kelurahan, TNI/POLRI, warga masyarakat dan relawan selalu meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan dan dalam setiap penanganan bencana agar selalu bersinergi dan berkoordinasi, mengingat bencana adalah urusan bersama, yang tujuan utamanya adalah untuk melindungi masyarakat dari berbagai bencana," ujarnya.

Dalam kesempatan ini kami menghimbau kepada peserta apel serta seluruh masyarakat Kabupaten Sukoharjo hal-hal sebagai berikut, Meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi ancaman bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang.

Melakukan kegiatan gotong royong untuk pengurangan risiko bencana antara lain dengan kegiatan membersihkan saluran air, menanam tumbuhan berakar kuat, susur sungai, melaporkan setiap potensi bencana, menyiapkan tempat untuk evakuasi, dan pengecekan kekuatan rangka rumah serta menutup rekahan tanah apabila ada di lingkungan masing-masing. Menggiatkan kembali siskamling untuk antisipasi terjadinya bencana serta untuk menjaga keamanan dan ketentraman.

Baca Juga: Inilah keluhan para istri pecandu judi online yang disampaikan langsung ke Meutya Hafid

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan, curah hujan dalam beberapa hari di sejumlah wilayah di Sukoharjo tinggi. Hujan disertai angin kencang berdampak pada kerawanan bencana alam. Salah satunya terlihat dengan mulai naiknya debit air sungai dan saluran.

Kenaikan debit air terlihat signifikan di sejumlah saluran dibeberapa wilayah. Namun demikian kondisi tersebut tidak sampai mengakibatkan terjadinya genangan air atau banjir. Air hujan masih dapat ditampung disaluran dan dialirkan ke hulu yakni sungai.

BPBD Sukoharjo memantau kondisi debit air di Sungai Bengawan Solo sudah mengalami kenaikan. Kondisi tersebut terjadi baik karena faktor curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Sukoharjo, juga dipengaruhi air kiriman dari daerah lain yang masuk ke Sungai Bengawan Solo.

"Debit air Sungai Bengawan Solo sudah mulai naik signifikan. Artinya kenaikan pada saat hari itu curah hujan tinggi. Selanjutnya landai kembali. Tapi tetap diwaspadai banjir karena ada potensi air kiriman dari daerah lain yang mengalami curah hujan tinggi dan masuk ke aliran Sungai Bengawan Solo," ujarnya.

Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Joe Biden Sepakati untuk Perluas Cakupan Latihan Militer Bersama, Perkuat Keamanan Maritim

Curah hujan tinggi berpengaruh besar pada kenaikan debit air di Sungai Bengawan Solo dan saluran. BPBD Sukoharjo meminta kepada warga yang tinggal disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo waspada.

"Kami juga koordinasi petugas lintas daerah. Sebab aliran Sungai Bengawan Solo dan anakan sungai lainnya melintasi beberapa daerah seperti Kabupaten Wonogiri, Klaten, Karanganyar dan lainnya mengalir masuk ke Sukoharjo," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo sudah menerjunkan petugas memantau kondisi wilayah pada saat curah hujan tinggi dan angin kencang. Hal itu untuk memastikan apabila ada kejadian bencana alam seperti banjir bisa cepat tertangani.

Baca Juga: Ini pentingnya imunisasi untuk mencegah penyebaran berbagai macam penyakit di musim hujan.

Pemantauan wilayah juga dilakukan BPBD Sukoharjo melibatkan petugas terkait lainnya baik ditingkat kabupaten, kecamatan hingga desa dan kelurahan. Keterlibatan mereka sangat penting karena mengetahui persis kondisi di wilayahnya masing-masing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X