Penelitian yang rencananya bakal dilakukan pada November 2024 itu, ujar Eko, termasuk untuk memetakan daya dukung gua manakala kelak difungsikan sebagai destinasi wisata.
"Daya dukungnya seperti apa, bisa dimasuki berapa orang, terus sirkulasi udaranya bagaimana. Itu perlu dilakukan penelitian," ujar dia.
Jika melihat dari video maupun foto yang beredar, Eko menilai goa tersebut memiliki stalaktit dan stalagmit yang masih aktif dan indah.
Karena itu, ia mengapresiasi langkah Pemkab Gunungkidul yang segera menutup sementara temuan gua tersebut untuk melindungi dari risiko kerusakan sehingga dapat diteliti lebih lanjut.
"Masyarakat tidak perlu mengambil stalagmit di goa karena tidak laku dijual. Selain lunak juga bukan kategori batu mulia," ucap Eko Haryono.
Seperti diberitakan, sebuah gua dengan stalaktit dan stalagmit yang indah ditemukan di wilayah Planjan, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, DI. Yogyakarta.
Meski demikian, pada mulut goa yang ditemukan saat pengerjaan proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) tersebut kini telah ditutup sementara oleh pemerintah setempat menggunakan tumpukan batuan. *