Biaya Tanam Padi Petani di Sukoharjo Diperkirakan Akan Membengkak pada Musim Kemarau, Penyebabnya Ada Biaya Tambahan untuk Penuhi Kebutuhan Air

photo author
- Jumat, 16 Agustus 2024 | 14:55 WIB
Ilustrasi. Biaya tanam padi petani Sukoharjo akan membengkak di musim kemarau karena harus menambah biaya untuk kebutuhan air. (ANTARA/Hery Sidik)
Ilustrasi. Biaya tanam padi petani Sukoharjo akan membengkak di musim kemarau karena harus menambah biaya untuk kebutuhan air. (ANTARA/Hery Sidik)

HARIAN MERAPI - Biaya tanam padi petani Sukoharjo pada musim tanam II (MT II) diperkirakan membengkak untuk memenuhi kebutuhan air.

Sebab kondisi cuaca sekarang panas musim kemarau dan ditambah rencana penutupan pintu air Dam Colo Nguter pada 10 September mendatang membuat petani Sukoharjo harus menambah biaya untuk kebutuhan air saat tanam padi.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, Jumat (16/8/2024) mengatakan, kebutuhan biaya tanam padi MT II diperkirakan naik karena petani harus mengeluarkan uang ekstra untuk pengairan.

Baca Juga: Inilah enam jurus Menkominfo berantas judi online

Biaya tersebut harus dikeluarkan petani demi menyelamatkan padi agar tidak mati kekeringan terdampak cuaca panas musim kemarau.

Kondisi cuaca panas musim kemarau sekarang membuat petani kesulitan memenuhi kebutuhan air pertanian. Kondisi diperparah dengan rencana penutupan pintu air Dam Colo Nguter sekitar 10 September mendatang.

Petani pada MT II padi kali ini di tengah cuaca panas musim kemarau mengandalkan memenuhi kebutuhan air dari Dam Colo Nguter.

Namun keinginan tersebut sulit terpenuhi karena ada agenda rutin tahunan penutupan pintu air Dam Colo Nguter selama satu bulan untuk perawatan.

Baca Juga: Megawati dan SBY tak hadiri Sidang Tahunan MPR, ini alasannya

"Petani yang biasanya mengandalkan air hujan tidak bisa karena kondisi cuaca panas kemarau sekarang. Selanjutnya berharap air dari Dam Colo Nguter juga akan dilakukan penutupan pintu air selama satu bulan," katanya.

"Dengan kondisi kering dan mengantisipasi kekeringan maka petani terpaksa mengeluarkan uang ekstra mengairi sawah melalui sumur pantek. Itu membuat biaya tanam padi MT II dan mungkin dilanjutkan ke MT III nanti diperkirakan membengkak," ujarnya.

Jigong mengatakan, kondisi masing-masing petani mengeluarkan biaya ekstra untuk tanam padi MT II berbeda. Hal ini dipengaruhi luasan lahan, wilayah dan kondisi tanaman padi sekarang.

Baca Juga: Ketua DPC PDI Perjuangan Boyolali Buka Suara Terkait Mundurnya Dwi Fajar Nirwana yang Menjadi Calon Wakil Bupati dalam Pilkada Boyolali 2024

"Usia tanam padi petani pada MT II kali ini sekitar 50 hari. Kalau kekurangan air akibat musim kemarau dan tidak ada aliran dari Dam Colo jelas tanaman padi rawan mati. Jadi harus tetap dialiri air dari sumur pantek," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X