HARIAN MERAPI - Peran penting sektor pariwisata untuk pengembangan perekonomian di suatu desa (kalurahan), membutuhkan perhatian khusus seperti terkait manajemen dan pengelolaan sumber daya yang dimilikinya.
Hal tersebut menjadi alasan tersendiri bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa).
Yakni, dengan melakukan pengabdian masyarakat di Kalurahan Argomulyo, Sedayu, Bantul, misalnya berwujud pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan.
Baca Juga: NU-Muhammadiyah seperti adik-kakak yang kedepankan toleransi
Seperti dijelaskan Mirza Kamaluddin, Ketua tim PPK Ormawa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam (IMM FAI), bahwa potensi alam dan SDM di Argomulyo masih bisa dikelola secara optimal lagi.
“Beberapa potensi yang dimiliki Argomulyo, misalnya ada Museum Soeharto, Wisata Susur Sungai Karst Tubing, Omah Jamu, serta Sanggar Seni Tirto Arum Sari,” ungkapnya, baru-baru ini.
Menurut Mirza, peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola dan mempromosikan potensi desa wisata dapat menjadikan Argomulyo sebagai destinasi wisata unggulan.
Bahkan akan dapat lebih meningkatkan perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat. Namun, salah satu kendala utama yang dihadapi, yakni masih kurangnya pelatihan dan pendampingan.
Terutama dalam pengelolaan aset wisata yang ada. Sehingga, pihaknya mendorong untuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Argomulyo.
Sehingga pelatihan bagi Pokdarwis dan para pengelola desa wisata Argomulyo pun difasilitasi oleh Mirza dan timnya. Tujuannya antara lain untuk melatih keterampilan anggota Pokdarwis.
Baca Juga: Duel El Clasico di New Jersey, Barcelona menang 2-1 atas Real Madrid
Misalnya, dalam memanfaatkan platform digital untuk strategi pemasaran wisata di Argomulyo. Pelatihan ini juga bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul.
Yaitu dengan menitikberatkan strategi pemasaran setara digital. Antara lain, dengan pemanfaatan media sosial, sehingga akan dapat lebih menyebarluaskan informasi mengenai desa wisata dan menarik minat wisatawan lebih banyak.
“Pembuatan konten yang menarik dan relevan juga menjadi fokus utama kami dalam pelatihan ini. Baik itu konten dalam bentuk teks, gambar maupun video,” terang Mirza.