Sekolah yang Kekurangan Siswa Baru Mendapat Pendampingan Disdikbud Sukoharjo, Ini Alasannya

photo author
- Rabu, 24 Juli 2024 | 15:50 WIB
Ilustrasi. Disdikbud Sukoharjo dampingi sekolah yang kekurangan siswa baru. (lanschoolcirendeu.sch.id)
Ilustrasi. Disdikbud Sukoharjo dampingi sekolah yang kekurangan siswa baru. (lanschoolcirendeu.sch.id)

HARIAN MERAPI - Sekolah yang kekurangan siswa baru saat tahun pelajaran 2024/2025 sudah dimulai masih memiliki peran besar.

Sekolah tetap memiliki kewajiban memberikan pendidikan kepada anak. Namun demikian, dalam jangka panjang nantinya keberadaan sekolah yang kekurangan siswa baru akan dievaluasi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Heru Indarjo, Rabu (24/7/2024) mengatakan, persaingan sekolah untuk mendapatkan siswa saat tahun pelajaran baru setiap tahun semakin ketat. Persaingan tidak hanya terjadi di sekolah negeri saja namun juga swasta yang membuat beberapa sekolah kekurangan siswa baru.

Baca Juga: Ini kedekatan NasDem dengan PKB menyongsong Pilkada 2024 menurut Surya Paloh

Persaingan ketat tersebut berdampak pada kondisi sekolah di mana kuota yang disediakan tidak bisa terisi 100 persen. Khusus untuk sekolah negeri, Disdikbud Sukoharjo memberikan pendampingan penuh mengingat keberadaan sekolah sangat penting untuk pendidikan anak di wilayah tersebut.

"Jumlah sekolah negeri tetap tapi sekolah swasta terus bertambah baik penambahan jumlah sekolah swasta maupun kelas yang dibuka sekolah swasta. Ini tentunya menjadi salah satu pengaruh persaingan ketat mendapat siswa baru di sekolah negeri khususnya SMP," ujarnya.

Pendampingan penuh dilakukan Disdikbud Sukoharjo di 18 SMP negeri karena kekurangan siswa baru. Pihak sekolah diminta tetap menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan jumlah siswa seadanya.

"Keberadaan sekolah tetap penting untuk pendidikan anak. Untuk sekarang kami beri pendampingan penuh. Tapi kedepan dalam jangka panjang akan ada evaluasi. Harapannya nanti pada tahun pelajaran baru berikutnya jumlah siswa baru bertambah," lanjutnya.

Baca Juga: Pemakai Sabu Diringkus Satnarkoba Polres Temanggung

Disdikbud Sukoharjo belum berencana melakukan regrouping atau penggabungan sekolah khususnya SMP. Sebab di 18 SMP negeri tersebut tetap masih cukup banyak siswa baru yang mendaftar.

"Belum regrouping karena masih ada siswanya dan untuk program itu juga perlu persiapan dan perencanaan matang. Sebab disana ada bangunan dan tenaga sumber daya manusia seperti guru harus dipikirkan kedepannya," lanjutnya.

Heru mengatakan, Disdikbud Sukoharjo sudah melakukan finalisasi akhir PPDB online dan offline SMP negeri dan swasta tahun pelajaran 2024/2025.

Baca Juga: Timnas Sapu Bersih Tiga Laga Penyisihan dengan Kemenangan, Indra Sjafri Tatap Semifinal Piala AFF U-19

KBM sendiri sudah dimulai pihak sekolah berupa masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sejak Senin (22/7/2024) selama tiga hari kedepan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X