Selanjutnya, SMP Al Anis Kartasura kurang 46 siswa, SMP IT Mutiara Insan Sukoharjo kurang 24 siswa, SMP IT Kholifatullah kurang 30 siswa, SMP Daarul Qur'an Sukoharjo kurang 22 siswa, SMP Nurussalam Al Khoir kurang 67 siswa, SMP Widya Wacana Kartasura kurang 18 siswa, SMP Ahmad Dahlan kurang 17 siswa, SMP Islam Terpadu Al Madinah Kartasura kurang 81 siswa, SMP Islam Internasional Al Abidin Sukoharjo kurang 58 siswa.
Heru Indarjo mengatakan, PPDB online dan offline SMP tahun pelajaran 2024/2025 sudah selesai dilaksanakan. Disdikbud Sukoharjo langsung melakukan evaluasi pelaksanaan PPDB termasuk kondisi semua sekolah baik yang sudah mampu memenuhi kuota siswa baru dan sekolah yang masih kekurangan siswa baru.
Evaluasi dilakukan untuk melihat secara langsung pelaksanan PPDB di sekolah. Sebab kondisi di masing-masing sekolah berbeda. Ada sekolah yang sudah mampu memenuhi kuota dan ada sekolah belum mampu memenuhi kuota siswa baru.
Baca Juga: PPDB SDN 2 Bulungcangkring Kudus hanya dapat dua siswa, Disdikpora: Segera dilakukan regrouping
"Sekolah yang belum memenuhi kuota atau kekurangan siswa baru hingga PPDB online dan offline SMP selesai digelar kami evaluasi. Hasilnya memang sekolahnya itu-itu saja artinya memang setiap PPDB online sekolah itu selalu kekurangan siswa baru," lanjutnya.
Beberapa penyebab sekolah belum mampu memenuhi kuota atau kekurangan siswa baru hingga PPDB selesai digelar diantaranya karena faktor kondisi sekolah sulit dijangkau.
Siswa baru kesulitan mengakses sekolah karena tidak ada transportasi umum dan jarak jauh. Selain itu juga karena faktor kurangnya sumber daya manusia anak di lingkungan sekitar sekolah.
Disdikbud Sukoharjo juga mengevaluasi adanya persaingan ketat antar sekolah dalam mendapat siswa baru saat PPDB online digelar. Calon siswa baru lebih memilih sekolah favorit untuk mengenyam pendidikan.
"Ada juga pengaruh anak sendiri karena ingin mendapat sekolah bersama teman-temannya," lanjutnya. *