Puasa sebentar lagi, Pasar Dugderan di Semarang dimulai 28 Februari 2024

photo author
- Selasa, 27 Februari 2024 | 19:25 WIB
Ilustrasi - Pergelaran Pasar Dugderan 2023.  (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Ilustrasi - Pergelaran Pasar Dugderan 2023. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

HARIAN MERAPI - Pergelaran Pasar Dugderan sebagai bagian tradisi menyambut bulan puasa pada tahun ini akan dimulai pada 28 Februari mendatang.

"Rencananya Pasar Dugderan akan berlangsung 28 Februari 2024. Saya lagi menata dan merapatkan 'layout'-nya," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Selasa (27/2/2024).

Dugderan adalah tradisi tahunan di Kota Semarang dalam menyambut bulan puasa yang diisi dengan berbagai kegiatan, khususnya kirab budaya, dan diawali dengan pasar rakyat atau Pasar Dugderan.

Ita, sapaan akrab Hevearita menjelaskan bahwa tata letak (layout) Pasar Dugderan sudah disusun dan disampaikan kepada para pedagang yang ingin memeriahkan pergelaran tahunan itu, terutama letak stan.

Baca Juga: Inovasi Cendol Manis dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, tumbuhkan budaya literasi anak usia dini

"Saya sudah mengundang seluruh (partisipan) yang akan melakukan kegiatan biar tahu sehingga semua pihak harus mendapatkan lokasi yang terbaik dan strategis," katanya seperti dialnsir Antara.

Untuk prosesi Kirab Budaya Dudgderan, kata dia, rencananya akan diselenggarakan dua hari sebelum memasuki bulan puasa dengan konsep lebih meriah, antara lain bedug raksasa dan gunungan kue ganjel rel lebih banyak.

Selain itu, untuk prosesi halaqah, yakni penyerahan dan pembacaan suhuf halaqah, yakni semacam pengumuman penentuan awal puasa oleh Wali Kota Semarang di Alun-Aun Semarang, ia berharap bisa ditata lebih tertib dan bagus sehingga Dugderan bisa menjadi tontonan tahunan.

"Seremonial halaqah, saya minta lebih bagus, lebih tertib, karena ini kan memang tontonan acara tahunan. Apalagi, penyerahan roti ganjel rel. Saya ingin di tengah lapangan, ada beduk yang gede. Ini menunjukkan kekayaan budaya Kota Semarang yang harus dilestarikan," katanya.

Baca Juga: Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll Sebut Kesalahan Individu Jadi Penyebab Kekalahan dari Arema FC pada BRI Liga 1

Apalagi, kata Ita, kawasan Kampung Melayu, Kota Lama, dan Kauman sudah ditata sedemikian rupa sehingga tradisi Dugderan diharapkan bisa menjadi kekayaan budaya untuk ditawarkan pada wisatawan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso menjelaskan bahwa Dugderan merupakan tradisi tahunan masyarakat Kota Semarang dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

"Dugderan merupakan kearifan budaya lokal Semarang membuktikan akulturasi budaya, dengan warak ngendok, dan sebagainya. Kami coba tahun ini akan kemas dengan lebih oke lagi," katanya.

Antara lain, dengan kirab pasukan bergada atau semacam pasukan keraton dari 16 kecamatan yang akan menampilkan potensi, kearifan lokal, dan budaya wilayah masing-masing.

Baca Juga: Gagal Menikahi Kekasihnya, Pemuda Tasikmalaya Dilaporkan ke Polisi, Ini Kronologinya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X