HARIAN MERAPI - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan akan ada program pengelolaan sampah secara mandiri di sepanjang Sumbu Filosofi Yogyakarta yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Kepala DLHK DIY Kuncoro Cahyo Aji seperti dilansir dari Antara di Yogyakarta, Senin (23/10/2023), mengatakan pengelolaan sampah di sepanjang kawasan Sumbu Filosofi bakal menjadi bagian harmonisasi Program Jogja Hijau dengan rencana induk warisan dunia itu.
"Sumbu Filosofi dari Panggung Krapyak sampai Tugu tentunya nanti akan banyak wisatawan di situ, sehingga harus ada pengolahan sampah sendiri," kata Kuncoro.
Menurutnya, sebagai warisan dunia, aspek lingkungan, termasuk penanganan sampah di kawasan Sumbu Filosofi sudah sewajarnya mendapat perhatian khusus. Karena itu, wisatawan atau pengunjung beserta warga yang tinggal di sekitarnya perlu diajak untuk ikut terlibat.
"Tentu seharusnya pengelolaan lingkungan (Sumbu Filosofi) menjadi perhatian khusus. Wisatawan juga kami mohon mengurangi sampah yang dibawa," ujarnya.
Selaras dengan Program Jogja Hijau, menurut Kuncoro, nantinya akan disediakan sejumlah tempat pengolahan sampah khusus yang berlokasi tidak jauh dari kawasan Sumbu Filosofi.
Ia berharap ada peraturan gubernur (pergub) atau regulasi yang memungkinkan sebagian pendapatan pariwisata di kawasan itu dapat dialokasikan khusus untuk kegiatan pengolahan sampah.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Masyarakat, DPRD Kulon Progo Luncurkan Aplikasi ePartnerku
Rencana pengelolaan sampah mandiri, lanjutnya, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan sekretariat bersama Sumbu Filosofi yang terdiri Pemda DIY, Pemkot Yogyakarta, Pemkab Bantul, serta Kraton Yogyakarta.
"Memang harus banyak tempat-tempat pemilahan sampah dan penanganannya khusus. Jadi memang harus ada alokasi tempat," katanya.
Selain itu dalam Program Jogja Hijau, pihaknya berencana menanam vegetasi atau tanaman jenis khusus di sepanjang warisan dunia itu dengan lokasi menyesuaikan rencana induk.
"Pohon-pohonnya akan kami tanam sesuai master plan-nya. Tumbuhannya tertentu, nanti akan kami sediakan," ujar Kuncoro.
Harmonisasi terkait pengelolaan lingkungan di Sumbu Filosofi, lanjutnya, masih menunggu terbitnya pergub Program Jogja Hijau. "Saat ini pergub-nya masih dibahas," ujarnya dia.