Sumbu Filosofi Yogyakarta Jadi Warisan Budaya Dunia, Sultan Minta Semua Pihak Sepakat

photo author
- Kamis, 21 September 2023 | 09:00 WIB
Dokumentasi - Tugu Yogyakarta yang menjadi ikon Kota Yogyakarta (24/11/2021).  (ANTARA/Eka AR)
Dokumentasi - Tugu Yogyakarta yang menjadi ikon Kota Yogyakarta (24/11/2021). (ANTARA/Eka AR)

 

HARIAN MERAPI - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta semua pihak harus sepakat dengan penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia. Hal ini penting karena status warisan dunia tersebut akan ditinjau ulang oleh UNESCO.

"Semua pihak harus sepakat pada sesuatu yang didasari pada rekomendasi yang diberikan oleh UNESCO," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Selasa (19/9/2023).

Menurut Sultan, seperti pada sejumlah warisan budaya dunia lainnya, UNESCO akan memberikan rekomendasi yang memuat catatan yang harus dipenuhi pihak terkait dan dilaporkan secara periodik. Manakala pengelolaan kawasan warisan budaya tersebut tidak sesuai atau menyimpang dari rekomendasi, lanjutnya, status tersebut dapat dicabut oleh UNESCO.

Baca Juga: Landmarks Sumbu Filosofi Kota Yogyakarta diakui sebagai Warisan Budaya Dunia

"Ketentuan-ketentuan itu ada. Nanti dari situ sesuai tidak, kalau enggak sesuai ya nanti bisa dicabut, karena kami harus punya laporan secara periodik. Saya tidak tahu periodik itu tiga bulan, enam bulan atau per tahun saya enggak tahu," ujarnya seperti dilansir dari Antara.

Beberapa waktu terakhir memang muncul kekhawatiran warga yang tinggal di kawasan Njeron Beteng (menempel) jika mereka akan digusur. Sultan pun menyatakan hal tersebut tak akan terjadi karena pihaknya memastikan warga mendapat bebungah atau ganti rugi.

Apalagi selama ini warga yang tinggal menempel di dalam Beteng Kraton Yogyakarta tidak memiliki sertifikat apapun. Bahkan mereka mereka tidak memiliki kekancingan atau surat izin memanfaatkan Tanah Kasultanan.

Baca Juga: Mangkrak Bertahun-tahun, Sultan Minta Pelabuhan Tanjung Adikarto Jadi Tempat Pembenihan Ikan

"Asal beli tanahnya bukan semuanya sendiri tapi mensejahterakan masyarakat ya bisa punya rumah lebih besar," lanjut Sultan.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi menyampaikan tujuan utama penetapan ini bukan semata untuk mendapatkan status Warisan Dunia yamg dianggap banyak negara sangat bergengsi, tetapi lebih didorong untuk melestarikan warisan budaya jati diri Yogyakarta yang amat berharga. Sekaligus berbagi keistimewaan Yogyakarta dan dunia.

"Perjuangan mempertahankan status jauh lebih berat, karena Sumbu Filosofi tidak hanya menjadi milik DIY, Indonesia tapi juga milik dunia. Sehingga komitmen bersama untuk menjaga sesuai standar internasional menjadi sangat penting untuk dipahami," tegas Dian dikutip dari laman Pemda DIY.

Baca Juga: Geruduk Balai Kota Yogyakarta, PKL Malioboro Sedang Tidak Baik-baik Saja Pascarelokasi

Dian berharap penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia ini akan memberikan dorongan semangat bagi seluruh pemangku kepentingan. Tidak hanya di Yogyakarta tetapi juga di seluruh Indonesia, untuk bersama-sama melestarikan warisan budaya dan cagar budaya yang dimiliki.

"Selain itu, diharapkan pula penetapan ini dapat dijadikan ajang pembelajaran serta salah satu referensi dan inspirasi bersama akan nilai-nilai universal yang diperlukan untuk menciptakan dunia yang lebih baik di masa depan," imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: jogjaprov.go.id, ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X