Hasil produksi ikan budi daya DIY tidak terlalu terpengaruh kemarau panjang, ini buktinya

photo author
- Senin, 18 September 2023 | 19:25 WIB
Arsip. Kawasan kolam ikan KPI Mina 21 Sombomerten di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. ( Foto: Koko Triarko)
Arsip. Kawasan kolam ikan KPI Mina 21 Sombomerten di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. ( Foto: Koko Triarko)

HARIAN MERAPI - Fenomena kekeringan akibat kemarau panjang tidak signifikan mempengaruhi produksi ikan budi daya di provinsi DIY.

"Kalau secara keseluruhan di DIY dampaknya tidak signifikan, hanya di daerah-daerah tertentu saja," kata Kepala Bidang Perikanan Budi Daya DKP DIY Suwarto di Yogyakarta, Senin (18/9/2023).

Suwarto menuturkan kekeringan akibat kemarau panjang hanya berpengaruh pada budi daya ikan yang memanfaatkan saluran irigasi.

Baca Juga: Konkurs perkutut Piala Raja di Alun-alun Kidul Jogja jadi ajang temu Kung Mania dari berbagai daerah

Dari seluruh pembudidaya ikan di DIY yang jumlahnya mencapai lebih dari 34 ribu orang, menurut dia, yang memanfaatkan air irigasi untuk produksi ikan hanya 5 sampai 10 persen, selebihnya menggunakan sumber air sumur bor.

"Yang menggunakan air irigasi jumlahnya sangat sedikit, selebihnya memanfaatkan sumur bor," kata dia.

Menurut Suwarto, pemanfaatan aliran air irigasi hanya ditemukan di beberapa tempat, antara lain di sepanjang Sungai Opak di Kabupaten Sleman dan beberapa lokasi di Kabupaten Bantul.

Baca Juga: Berbagai problema psikologis anak dalam perkembangannya, diantaranya perasaan takut dan marah

"Itu pun mereka sudah kami wanti-wanti untuk tidak menggunakan irigasi karena rawan konflik pemanfaatan air dengan petani," ujar dia.

Dengan penggunaan air irigasi tidak banyak maka Suwarto optimistis target produksi ikan budi daya di DIY yang dicanangkan mencapai lebih dari 96 ribu ton hingga akhir 2023 bakal tetap tercapai.

Suwarto mengakui ada sedikit pelambatan pada sektor pembibitan ikan akibat fluktuasi suhu selama kemarau yang mempengaruhi nafsu makan ikan.

Meski demikian, hal tersebut tidak terlalu banyak berdampak pada produksi mengingat jenis ikan yang dibudidayakan di DIY lebih banyak jenis ikan lele yang dikenal tahan dengan fluktuasi suhu.

Baca Juga: Niat Keluar dari Genk Sekolah, Pelajar SMP Justru Dibacok Temannya Sendiri

"Ikan budi daya di DIY terbesar masih lele. Dari 100 persen target, 30 persen adalah ikan lele, diikuti ikan nila, sedangkan jenis yang lain tidak terlalu besar," ujar dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini bahwa 21 kecamatan di DIY statusnya awas mengalami kekeringan meteorologis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X