HARIAN MERAPI - Penyerapan gabah petani oleh Bulog Surakarta dikurangi sampai 40 persen. Tingginya harga gabah saat ini melatarbelakangi kebijakan itu.
"Sepanjang sejarah, harga gabah petani saat ini paling tinggi. Kami enggak sanggup menyerap karena di atas harga pembelian pemerintah," kata Kepala Bulog Surakarta, Andi Nugroho kepada wartawan usai melepas bantuan beras pemerintah di halaman rumah Dinas Bupati Karanganyar, Selasa (10/10/2023) lalu.
Ia mengatakan harga gabah usai tebas alias gabah basah dari petani Rp7.400 perkilo. Padahal harga pembelian pemerintah hanya di rerata Rp5 ribu-Rp6 ribu.
Baca Juga: Pemeriksaan Syahrul Yasin Limpo di KPK ditunda, ini alasannya
Sehingga, pembelian saat ini ditunda. Bulog hanya membeli yang paling memungkinkan. Itupun tak banyak.
Andri mengatakan di saat harga gabah petani mahal, Bulog tak menyerapnya penuh.
"Dari biasanya target penyerapan 100 persen. Sekarang 60 persennya saja," katanya.
Meski penyerapan gabah dari Bulog menurun, namun ia memastikan stok berasnya cukup.
Baca Juga: Merasa dicemarkan nama baiknya, mantan Walikota Salatiga lapor ke Polda Jateng
Stok tersebut dipenuhi dari penyerapan maksimal saat panen semester I tahun ini.
"Stok beras di gudang Soloraya 17 ribu ton. Sangat cukup. Bahkan bisa menyalurkan bantuan beras pemerintah ke kabupaten/kota layanan Bulog Surakarta. Di gudang bulog Triyagan saja masih tersedia 1.500 ton," katanya.
Kepala Dispertan PP Karanganyar, Siti Maesyaroch mengatakan musim tanam terakhir di 2023 merata di 17 kecamatan.
Baca Juga: Festivibes Kembali Hadir di Jogja, Kali Ini Usung Konsep Baru Now Boarding, Catat Tanggalnya
Pemkab memasang sumur bor dan pompa listrik PLN untuk mengantisipasi berkurangnya suplainair dari irigasi teknis.