HARIAN MERAPI - Harga gabah panen padi di Kabupaten Sukoharjo mencapai Rp 7.000 per kilogram. Tingginya harga disebabkan karena banyaknya permintaan dan kualitas baik. Sekarang petani sedang panen ditengah kondisi panas bersamaan puncak musim kemarau dampak El Nino.
Harga gabah panen padi petani di Sukoharjo terus mengalami kenaikan. Terhitung pada Mei lalu harga gabah sekitar Rp 5.300-Rp 5.400 per kilogram.
Harga tersebut lebih tinggi dibanding ketetapan pemerintah pusat hanya Rp 5.000 per kilogram. Harga gabah terus merangkak naik sampai sekarang tembus Rp 7.000 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Jumat (15/9) mengatakan, panen padi masih terus berlangsung disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Kondisi tersebut menguntungkan petani karena harga gabah tinggi.
Hasil panen padi petani Sukoharjo memiliki kualitas bagus dan jumlah melimpah. Hal ini sebanding dengan tingginya harga gabah panen padi petani. Tingginya harga terjadi sudah sejak beberapa bulan lalu.
Harga tersebut sangat disambut baik petani karena lebih tinggi dibanding ketetapan pemerintah pusat hanya Rp 5.000 per kilogram. "Luasan lahan padi satu hektare mampu menghasilkan gabah 9 - 10 ton dengan harga jual satuan gabah kering mencapai sekitar Rp 7.000 per kilogram. Harga tersebut sangat tinggi dan menguntungkan petani," ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Sukoharjo Buka Penerimaan PPPK Tahun 2023, Ini Jumlah Formasi dan Jadwalnya
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mencatat luas sawah yang panen padi pada bulan Januari 2023 seluas 1.681 hektar, Februari 6.245 hektar, Maret 9.346 hektar, April 2.653 hektar. Total keseluruhan panen padi di Kabupaten Sukoharjo terhitung Januari - April 2023 seluas 19.500 hektar.
Tingginya harga juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani Sukoharjo. Sebab kondisi tersebut sangat dibutuhkan mengingat dikatakan Bagas sangat penting bagi petani karena berperan besar membantu penyediaan stok pangan.
Bagas mengatakan, Pemkab Sukoharjo terus menunggu hasil panen di petani lokal. Sebab padi tersebut mampu memenuhi stok pangan daerah dan nasional. "Hasil panen padi petani lokal Sukoharjo dinanti daerah dan nasional. Banyak yang menunggu untuk menambah stok pangan nasional," lanjutnya.
Baca Juga: Bupati Temanggung Al Khadziq Pamitan saat Sidang Paripurna DPRD, Segera Habis Masa Jabatannya
Bagas Windaryatno mengatakan, harga gabah di wilayah Kabupaten Sukoharjo tinggi dan cenderung stabil sejak musim tanam pertama hingga musim tanam ketiga padi. Bahkan saat panen musim tanam ketiga sekarang masih tinggi. Kondisi tersebut menguntungkan bagi petani.
"Harga gabah di Kabupaten Sukoharjo tinggi diatas HPP. Itu terjadi sejak musim tanam pertama hingga panen selanjutnya nanti. Petani diuntungkan," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo terus memberikan pendampingan kepada petani dan pemantauan lahan pertanian. Sebab Kabupaten Sukoharjo mendapat program super prioritas pemerintah IP400 atau empat kali tanam padi empat kali panen padi selama satu tahun.