Etik Suryani menambahkan, di Desa Kedungjambal Kecamatan Tawangsari kedepan sudah disiapkan program sumur dalam. Bantuan diberikan sebagai bentuk penanganan kekeringan kedepan. Keberadaan sumur dalam tersebut diharapkan dapat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
"Kedepan juga disiapkan sumur dalam untuk membantu penyediaan air bersih bagi warga terdampak kekeringan," lanjutnya.
Baca Juga: Lestarikan budaya lokal, Padukuhan Gatak II Selomartani menggelar merti dusun
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo mengatakan, ada 85 KK atau 320 jiwa warga di Desa Kedungjambal Kecamatan Tawangsari kekurangan air bersih terdampak musim kemarau. Kondisi sumur warga mengering mengingat cuaca sangat panas.
Warga kekurangan air bersih tersebut kemudian melapor kepada pihak desa diteruskan ke kecamatan dan dilaporkan ke Pemkab Sukoharjo. Selanjutnya bantuan air bersih dikirim dengan diantar langsung Bupati Sukoharjo Etik Suryani.
"Total lima truk tangki air bersih dikirim dan diserahkan langsung ke warga terdampak kekeringan," ujarnya.
Baca Juga: Pelaku Pencurian Kotak Infaq di Umbulharjo Ditangkap Polsek Umbulharjo
Air bersih tersebut sepenuhnya diberikan gratis kepada warga dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti memasak dan minum. "Bantuan air bersih digunakan warga di rumah dan beberapa fasilitas umum seperti masjid dan sekolah. Bantuan air bersih akan terus dikirim ke warga terdampak kekeringan," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo meminta kepada warga untuk tetap antri dan tidak saling berebut memaksakan diri mendapat air bersih bantuan. Sebab Pemkab Sukoharjo menjamin sepenuhnya bantuan air bersih bagi warga.
"Pemkab Sukoharjo terus akan mengirim dan menjamin kebutuhan air bersih warga terpenuhi. Warga kami minta tetap tertib antri dan tidak memaksakan diri karena justru akan menyebabkan kericuhan. Bantuan air bersih setiap warga sudah dijamin. Apabila ada kekurangan maka tinggal melapor kepada petugas dan segera dikirim," lanjutnya. (*)