Umbi Talas Diolah Jadi Getuk Dengan Cita Rasa Enak, Manis dan Teksturnya Lembut

photo author
- Rabu, 18 Mei 2022 | 10:30 WIB
Umbi talas atau kimpul untuk dijadikan bahan baku pembuatan getuk sudah rutin disetori pihak pengepul.  (Foto: Sulistyanto)
Umbi talas atau kimpul untuk dijadikan bahan baku pembuatan getuk sudah rutin disetori pihak pengepul. (Foto: Sulistyanto)

SLEMAN, harianmerapi.com – Sebagian jenis tanaman talas sudah dibudidayakan warga, sebab bagian umbinya bisa diolah menjadi makanan dengan cita rasa serta tekstur khas.

Tanaman talas dengan umbi yang ukurannya sedang, bahkan kecil-kecil dan dalam Bahasa Jawa sering disebut pula kimpul atau enthik. Umbi ini cocok dibuat menjadi makanan tradisional seperti getuk atau kimpul dengan cita rasa enak, manis, gurih dan bertekstur lembut.

Bagi yang sudah profesional membuat getuk talas atau getuk kimpul, bukan suatu hal rumit, misalnya untuk mendapatkan bahan baku, tahapan pembuatan sampai soal pemasarannya.

Baca Juga: Syech Poerji: 3 Surat Alquran Cocok Dijadikan Bacaaan Kalam Ilahi Saat Syawalan

“Kalau sudah terbiasa membuat getuk kimpul, pihak pengepul bahan baku selalu siap mengantar sampai ke rumah. Kami tinggal telepon, umbi-umbi kimpul akan segera dikirim, sedangkan kalau mencari di pasar tradisional belum tentu ada,” ungkap pemilik usaha rumahan gethuk kimpul, Ny Warni, baru-baru ini.

Ditemui di rumah sekaligus tempat usahanya kawasan Mertosutan Godean Sleman, Ny Warni menjelaskan, dalam sehari membutuhkan sekitar 35 kilogram umbi talas atau kimpul. Tapi ketika pandemi Covid-19 belum melandai maupun saat Ramadhan biasanya tak sampai 35 kilogram per hari.

“Secara garis besar, pembuatan getuk kimpul diawali dengan pengupasan kulit, lalu dipotong-potong dan dikukus sampai matang,” urainya.

Baca Juga: Wujudkan Kesetaraan Gender, G20 Empower Hadirkan Pemimpin Perempuan

Istri dari Musriyadi ini melanjutkan, setelah dikukus lalu diangkat dan ditumbuk dalam keadaan masih panas sampai benar-benar lembut. Dalam tahapan ini ada pemberian kelapa parut, gula pasir serta garam.

Pihaknya menghindari pewarna, pengawet maupun pemanis sintetis, sehingga termasuk produk alami dan dalam suhu ruang awetnya sekitar satu hari. Setelah ditumbuk, lalu dicetak serta diiris-iris bentuk persegi panjang ketika sudah dingin.

Proses pembuatan getuk kimpul tersebut, lanjut Ny Warni, biasa dimulai pukul 23.00 WIB dengan mengupas dahulu bahan baku. Sedangkan tahapan mengiris-iris dan pengemasan getuk kimpul cukup dengan plastik bening, rata-rata pukul 03.00 WIB.

Baca Juga: UAS Ditolak Masuk Singapura, Begini Tanggapan Sandiaga Uno

“Setelah itu sebagian kami setor ke pengepul makanan di Pasar Godean, rata-rata 240 potong getuk kimpul. Sebagian lagi ada yang kami titipkan di beberapa warung,” papar ibu dari dua anak tersebut.

Ditambahkan Ny Warni, sebelum menerjuni usaha pembuatan getuk talas atau kimpul, ia pernah bekerja di suatu pabrik tekstil. Dalam perjalanannya, lalu memilih usaha mandiri alias tak bekerja lagi di pabrik tekstil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X