Baca Juga: Teror Bom Molotov ke LBH Yogya Belum Terungkap, Polisi Didesak Tangkap Pelaku
Pertamakali adalah proses memasak kelapa, air, dan gula jawa dengan tepung yang sudah disangrai sebelumnya.
Bahan-bahan itu diaduk tanpa berhenti di atas api sedang hingga kalis.
"Harus diaduk terus biar untuk dapat tekstur yang bagus," sebut pemilik rumah produksi Dapur Kayu Manis tersebut.
Setelah adonan jadi, barulah proses pembentukan. Saat dibentuk, adonan ditambah campuran tepung ketan. Pencampuran pun harus perlahan.
Baca Juga: Misteriusnya Sosok Nova: Pesan 6 Order Fiktif Lewat Ojol Pukul 03.00 Pagi, Alamatnya Dekat Makam
Detailnya proses pengolahan inilah menurut Triyani membuat geplak jowo bisa bertahan selama satu minggu meski tanpa bahan pengawet apapun.
"Kalau masaknya betul, bisa awet sampai seminggu," terangnya.
Selama ini, Triyani mengatakan geplak jawa dijual dengan kemasan setengah dan satu kilogram.
Harganya pun relatif murah, yakni Rp 25 ribu untuk kemasan setengah kilogram dan Rp 45 ribu untuk kemasan 1 kilogram.
Baca Juga: 6 Driver Ojek Online Tertipu Order Fiktif di Dekat Makam, Paling Mahal Minuman Seharga Rp 180 ribu
Makanan khas itu bahkan sangat diminati oleh wisatawan dari luar daerah seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, dan beberapa daerah lain di Sumatra.
"Lewat online orderan masuk, atau kalau yang sudah kenal ketika ke Yogya pasti pesan," pungkasnya.*