Masakan Langka Sop Karasan, Gurih dan Hangatkan Badan

photo author
- Senin, 13 September 2021 | 05:25 WIB
         Seporsi sop karasan asal Karasan Klaten Jawa Tengah.  (Foto: Sulistyanto)
Seporsi sop karasan asal Karasan Klaten Jawa Tengah. (Foto: Sulistyanto)

harianmerapi.com - Masakan sop cukup beragam jenisnya. Sebagian sudah mudah ditemukan, namun ada yang masih langka. Salah satunya, sop karasan yang berasal dari Karasan Ngawen Klaten.

Sop menggunakan daging ayam kampung dan bertabur keripik kentang ini awalnya hanya dimasak saat suasana Idul Fitri atau Lebaran saja di Karasan.

“Dalam perkembangannya, sejumlah lokasi kuliner berusaha bisa menyediakan sop karasan, tapi memang masih langka. Beda dengan sop Pak Min Klaten yang sudah mudah ditemukan. Di tempat kami, sop karasan menjadi salah satu menu andalan kami,” papar pengelola kuliner Kopi Kebon di kawasan Sidoarum Sleman, Imam B.

Baca Juga: Masyarakat Makin Semangat, Ekonomi Kreatif Bantul Dipromosikan ke Amerika Serikat

Kekhasan jenis sop karasan asal Klaten ini, lanjutnya, menggunakan suwiran daging ayam kampung. Bisa ayam kampung jenis babon maupun jago. Selain daging ayam kampung, ada pula bahan lain seperti bihun, irisan wortel dan taburan keripik kentang.

Perpaduan kuah, daging ayam serta keripik kentang, menjadikan cita rasa sop ini semakin gurih dan nikmat disantap kapan saja. Sedangkan kuahnya yang menggunakan bumbu aneka rempah-rempah termasuk ada merica atau lada, antara lain akan bisa menghangatkan badan maupun memperlancar peredaran darah.

“Wajar jika konsumen yang menyantap soto karasan biasa menjadi berkeringat. Jika sedang terganggu kesehatannya seperti masuk angin, semoga bisa lekas sembuh. Apalagi minumannya memilih yang berbahan empon-empon dan rempah-rempah. Sirkulasi darah kian lancar, badan terasa hangat dan imunitas tubuh terjaga,” beber Imam.

Baca Juga: Ini yang Perlu Dilakukan Jika Mengalami 'Long Covid-19'

Sementara kru pengelola Sop Kynee di kawasan Jalan Kyai Mojo Yogya, Dama Linovi mengungkapkan,  di tempatnya tersedia aneka jenis sop seperti sop ayam kampung, nila, sosis, ceker, matahari dan kembang waru.

Terutama sop kembang waru dan matahari masih agak langka disediakan oleh pihak pengelola kuliner.  Kembang waru memiliki bentuk menyerupai perpaduan antara rolade dan siomay.

“Bentuknya memang mirip bunga, isiannya terbuat dari campuran daging dan tepung lalu dibungkus dengan telur dadar tipis seperti rolade. Bahkan sebagian pelanggan sop di sini menyebutnya sebagai siomay,” jelasnya.

Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 17: Mensegerakan Pemakaman
Adapun cara memasak kembang waru cukup dikukus, sehingga memiliki cita rasa khas, unik serta menggoyang lidah. Rasanya yang gurih cocok dipadukan dengan kuah sop yang hangat. Jika ingin memperkaya rasa, dapat pula ditambahkan bubuk lada, sambal, kecap dan garam sesuai selera.

Dikonsumsi tanpa nasi pun terasa nikmat, dan jika ingin lebih kenyang bisa ditambah dengan nasi putih.  Bisa juga ditambah lauk seperti tahu dan tempe bacem, tahu isi maupun sejumlah klethikan seperti lempeng legendar dan rempeyek.*



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X