“Agar memiliki aroma wangi, selain dipengaruhi kualitas bahan baku berasnya, juga ada tambahan daun pandan wangi,” terangnya.
Jumlah daun pandan wangi bisa cukup satu lembar memanjang dan sudah dicuci bersih menggunakan air mengalir.
Selanjutnya dilipat serta dimasukkan ke panci saat memasak bubur dan ikut diaduk-aduk sampai memasak buburnya selesai.
Ditambahkan Ismani, bubur nasi yang disediakan di meja prasmanan dapat pula dibeli dengan dibungkus.
Baca Juga: Waspadai, anak bisa terpapar polusi udara sejak dalam kandungan, begini antisipasinya
Tim dari Omah Kluwih akan membungkuskan menggunakan kertas minyak dan dilambari daun pisang bagian dalam.
Selain bubur nasi, konsumen juga dapat mengambil sendiri nasi putih biasa. Adapun pilihan sayur di meja prasmanan, misalnya beberapa jenis sayur lodeh dan oseng.
Beberapa sayur khas pedesaan seperti mbayung, lompong, kluwih dan jantung pisang biasa tersedia pula. Sedangkan jenis lauknya seperti mangut lele/nila, ayam goreng/bakar/bacem, olahan telur, tahu dan tempe.
“Kami juga menempatkan gerobak angkringan, antara lain ada aneka masakan sate, nasi bakar, beberapa jenis lauk, sayur dan makanan ringan. Konsumen dapat mengambil sendiri, lalu dilaporkan ke kasir,” tambahnya.
Menurut Ismani, lokasi kulinernya yang buka hingga malam hari, biasa pula untuk kegiatan rapat, kopdar, reunian hingga pengajian. Bahkan sering memilih di lokasi outdoor di bawah pepohonan seperti jati dan kluwih.
Ketika datang secara rombongan termasuk untuk rapat-rapat, ada baiknya memesan atau mengabari lebih dahulu.
Sehingga tak perlu menunggu lama, apalagi ketika pas barengan banyak pembeli.
Baca Juga: Balap Liar Bikin Resah Warga Semarang, Langsung Lapor Lewat Aplikasi 'Libas'
“Jika ada yang menginginkan sajian berupa bubur nasi khas Omah Kluwih dengan beberapa pilihan sayur dan lauk pauk, kami akan menyiapkan pula,” tandasnya. *