HARIAN MERAPI - Sudah banyak ahli gizi mengupas tentang kandungan gizi tempe. Bahkan, tempe bisa mencegah stunting.
Tempe kini bisa menjadi kudapan alternatif yang mengundang selera, selain bergizi juga enak rasanya.
Demikian disampaikan ahli gizi klinik Dr. dr. Fiastuti Witjaksono MSc, MS, SpGK dalam keterangan pers, Selasa.
Baca Juga: Dukung Kelancaran Angkutan Lebaran 2023, Kemenhub Pantau 51 Bandara
"Tempe bisa digunakan sebagai lauk saat makan makanan utama dan juga sebagai snack untuk memenuhi kebutuhan protein harian, yang kebutuhannya mencapai sekitar 60 gram per hari," kata Fiastuti .
Kandungan protein, zat besi, dan kalsium tempe menurut dokter dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) itu lebih tinggi dibanding daging sapi sehingga sangat baik dikonsumsi ibu hamil dan anak balita untuk mencegah stunting.
Selain itu, kandungan lemak jenuh dan garam pada tempe lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi, kata Fiastuti. Itulah sebabnya, tempe disebut makanan super atau superfood asli Indonesia.
Baca Juga: Cukur Bristol 3-0, Manchester City Lolos ke Babak Perempat Final Piala FA
Fiastuti menjelaskan bahwa dalam 100 gram tempe setidaknya mengandung 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, 1,4 gram serat, dan 201 kalori. Sebagai perbandingan, dalam 100 gram daging sapi biasanya hanya mengandung 17,5 gram protein.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga menginformasikan jika tempe juga baik untuk pembentukan tubuh dan kesehatan pencernaan anak-anak hingga orang tua.
"Dengan gizi yang tinggi, tempe diproduksi dengan energi yang lebih rendah dan dijual lebih murah dibanding daging sapi di Indonesia," kata Fiastuti.
Sementara itu, pakar tempe yakni Dr. Dra. Suliantari, MS menjelaskan bahwa membuat tempe merupakan satu hal yang mudah, namun yang higienis dan memenuhi standar merupakan hal yang sulit.
Baca Juga: Angin Puting Beliung Menyapu Temanggung, Berikut Daftar Kerusakannya
"Terutama menyangkut kebiasaan membuat tempe di Indonesia sendiri. Sejumlah produsen tempe di Indonesia telah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar mutu tempe internasional (codex). Codex tersebut lebih banyak mengadopsi ke SNI," kata Suliantari.
Suliantari mengatakan guna menghilangkan rasa bosan saat memakan tempe, masyarakat dapat mencoba berbagai olahan lainnya, seperti keripik tempe yang mudah dikonsumsi.
Artikel Terkait
Bubur cocok disantap bersama sayur mulai dari berbahan tempe sampai nangka muda
Biaya produksi tinggi perajin tahu dan tempe Sukoharjo keberatan harga kedelai naik
Saperti tahu maupun susu kedelai, tempe miliki nilai gizi dan bantu hindarkan anemia
Kelompok UMKM Nongkosingkit antusias ikuti pelatihan produksi tempe gunakan kemasan plastik, alasannya apa?