Selain itu, biasanya gendruwo suka mengincar perempuan.
Maka demi lancarnya ritual, perempuan bernama Irah (nama samaran) yang pernah dipacari gendruwo diminta hadir.
Baca Juga: Pengalaman misteri Mas Jack saat mancing sendirian pada malam hari di Kali Gajah Wong
Upacara menjerat gendruwo berlangsung malam hari di kolong jembatan.
Setelah membakar kemenyan dan mengucap mantra-mantra gaib, lepas dini hari tanda-tanda kedatangan makhluk gaib itu terasa.
Ada angin semilir dari arah kerimbunan rumpun bambu membawa aura gaib yang kental, sehingga membuat bulu kuduk berdiri.
Semakin lama hembusan angin kian kuat, seolah-olah memorak-porandakan rumpun bambu.
Sekejap kemudian, dari atas tebing meloncat sosok bayangan tinggi besar.
Bayangan hitam itu berdiri berkacak pinggang. "Siapa memasak sate itu?" tanyanya.
"Irah!" jawab pelaku ritual serentak. Bayangan mendekati sesaji. "Di mana kekasihku Irah?" tanyanya lagi.
"Dia di sini!" jawab mereka. Tak ayal, tubuh wanita itu langsung menggigil ketakutan.
Betapa tidak, makhluk gaib yang sempat menjadi kekasihnya itu membelai rambutnya yang tergerai sebelum mencomot sate kalong.
Selebihnya terdengar suara mulut gendruwo itu mencecap sate kalong yang tersaji.
Sebenarnya sate yang jumlahnya cuma tiga tusuk itu sebelum dimasak dilumuri parutan ubi gadung dan rendaman daun kecubung ungu yang sangat memabukkan.