Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 3: Warga Memilih Calon Pemimpin Baru, Muncul Nama-nama sebagai Jago
Sejauh ini upaya licik yang dilakukan Jimat sudah berhasil.
Salendro ditahan polisi dengan status sebagai tersangka, sehingga warga desa geger.
Warga marah karena kepala desa mereka ternyata seorang pembunuh, bahkan kemudian muncul satu kasus lagi dengan terbunuhnya Sunti.
Warga yang tidak terkendali emosinya yang juga berkat upaya Jimat untuk memanas-manasi lewat aksi demo, membuat mereka membakar rumah Salendro hingga rata dengan tanah.
"Habis sudah kini riwayatmmu Sapendro," begitu kata Jima kala itu sambil tartawa lebar.
Jimat pun berpesta pora dengan orang-orang pengikutnya saat menyaksikan kejatuhan Salendro.
Kini ia tinggal menunggu Salendro benar-benar tak berdaya dan jatuh ke jurang kesengsaraan.
Hilang jabatan, hilang para wanita yang dicintai dan hilang pula seluruh harta kekayaannya.
Impiannya untuk menggantikan posisi Salendro sebagai kepala desa sepertinya sudah mendekati kenyataan.
Hingga kemudian suatu hari ia mendengar kabar Puma ditangkap polisi.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 5: Warga Berbondong-bondong untuk Pesta Demokrasi Memilih Pemimpin Baru
"Duh, sial bener," keluh Jimat, karena tahu jika Puma terbukti sebagai pelaku pembunuhan maka rencananya pasti akan buyar. (Bersambung ) *