harianmerapi.com - Kumpulan cerita horor dan mistis ketika demit menggelar pesta makan di warung bakmi Jawa.
Pak Samun - nama samaran- adalah penjual bakmi Jawa.
Setiap akan memulai pekerjaannya, Pak Samun selalu melafalkan mantra bernuansa Kejawen.
Baca Juga: Cerita Horor Tukang Becak Dapat Pelanggan Penumpang Perempuan, Ternyata ..... Sundel Bolong
Diucapkan lirih: "Semar dhasar, Gareng ngereng, Petruk celuk-celuk, Srikandi kang ndodoli, Janaka kang nukoni."
Tanpa mengucapkan mantra tersebut menurut pengalamannya, dagangannya tidak laris-manis.
Seperti biasa menjelang Maghrib, Pak Samun sudah bersiap akan memulai pekerjaannya.
Bersama istri dan dua orang tenaga pembantunya menuju warung bakmi miliknya yang berjarak seratus meter dari rumah tinggalnya.
Benar saja. Belum lagi warungnya dibuka, sudah terlihat beberapa orang menunggu.
Begitu pintu dibuka, byuuur...mereka berebutan mencari tempat duduk yang tersedia.
Baca Juga: Fakta-fakta Menarik dari Serial Terbaru 'Star Wars'
Baru beberapa saat, satu-dua orang terlihat tidak sabar menunggu.
Memasak bakmi menggunakan arang dan anglo sebagai kompor, adalah kebiasaan Pak Samun.
Tak hanya itu, bakmi tersebut dimasak tidak berbarengan.
Tapi porsi demi porsi. Tentu saja dengan konsekuensi, pembeli harus sabar menunggu.
"Cepat, Pak...! Sudah lapar nih...," terdengar teriakan bersahutan dari ruang sebelah, tempat pembeli menunggu.