harianmerapi.com - Kumpulan cerita horor dan mistis seorang tukang becak yang dapat pelanggan penumpang, ternyata dia Sundel Bolong.
Sore itu Gino (bukan nama sebenarnya) sedang thethek di tempat biasa ia mangkal.
Tak berapa lama, datang seorang perempuan setengah baya. Berkain batik tulis dan berkebaya warna hijau tua.
Baca Juga: Mayat Perempuan Tanpa Busana Terdampar di Muara Sungai Jali Purworejo
"Antar aku ke nDagaran, Pak. Duapuluh ya," ujarnya.
Karena memang segitu ongkos naik becak dari tempat tersebut ke nDagaran, Gino pun semrinthil.
Dikayuhlah becaknya pelan-pelan. "Sama lapangan bola itu sebelah mananya, Bu?" tanya Gino.
"Sebelah timurnya persis," jawab penumpangnya.
Gino terhenyak. Dia tahu betul jika sebelah timur lapangan bola adalah Makam Jatilaya.
Sebuah makam umum yang arealnya sangat luas. Tahu jika pengemudi becak itu cemas, penumpang perempuan tersebut tertawa ngakak.
Baca Juga: Horoskop Shio Kelinci Besok Senin 13 Juni 2022, Waktunya untuk Mempertimbangkan Apa yang Terbaik Untukmu
"Enggak dhiiing. Aku hanya bercanda. Rumahku memang di sebelah timur Makam itu."
"Tapi ngetan sithik terus menggok ngiwa kira-kira limapuluh meter."
"Aku manusia lumrah, Pak. Bukan dhemit, bukan lelembut," ujar perempuan itu masih dengan ketawa ngakak.
Seminggu kemudian. Jam sepuluh malam Gino mengayuh becaknya lewat depan gedung pertemuan "Batik Indah".
Dia melihat sesosok perempuan, sepertinya cemas. Mungkin menanti jemputan yang belum kunjung datang. Untung-untungan Gino mendekati.
"Mangga saya dherekkan, Bu. Ke wetan Makam Jatilaya kampung nDagaran to?" ucap Gino berspekulasi.
Dia masih ingat jika perempuan tersebut adalah penumpangnya yang seminggu lalu dia antarkan ke tempat itu.