harianmerapi.com - Kumpulan cerita horor dan mistis, konon banyak yang percaya bahwa rumpun bambu jadi salah satu tempat favorit untuk sarang demit.
Tentunya hal itu lebih banyak ditemuai di desa yang masih banyak rumpun bambu. Lantas apa saja kegiatan demit itu di sarangnya?
Cerita soal demit ini diawali ketika jam sembilan malam biasanya Giono sudah pulang dari belajar bersama di rumah Edi.
Selesai belajar bersama mereka nonton sepakbola di tv. Keruan saja jam sepuluh lebih Giono baru pulang.
Berjalan sendiri melewati jalan desa yang kanan- kirinya rumpun bambu, ciut juga nyali remaja itu.
Tiba- tiba dari sisi kanannya, hidung Giono mencium bau sangat menyengat.
Bukan bau bangkai atau wangi kembang melati, tetapi bau daging dipanggang di atas bara api.
Spontan pikiran Giono melayang. Ini pasti bukan sate beneran.
“Jangan- jangan sedang ada pesta sate di sekitar sini”, gumam Giono dalam hati.
Baca Juga: Konsep Waktu dalam Pandangan Islam
Yang berpesta siapa lagi kalau bukan demit- demit penghuni rumpun bambu.
Ngibrit Giono meninggalkan tempat tersebut.
Sesampai di rumah, dengan nafas terengah- engah dia menceriterakan hal itu kepada Ayahnya.
“Ah, yang benar aja. Masak ada demit berpesta sate”, sanggah Ayah Giono.
Kesal disanggah, Giono mengajak Ayahnya untuk membuktikan.
Berdua, Anak- Bapak tersebut menuju lokasi yang ditunjukkan Giono.
Baca Juga: Petung Jawa Weton Senin Legi 30 Juni 2022 Kebalikan dari yang Umum
Tidak lama sampai tempat yang dituju. Ayah Giono tidak melihat apa- apa.