Perlawanan Karaeng Galesong 4: Pasukan Belanda Dimeriam dengan Senjatanya Sendiri

photo author
- Jumat, 27 Mei 2022 | 14:10 WIB
Dengan meriam rampasan, Kareng Galesong menembakkan peluru ke arah kapal VOC Belanda (Ilustrasi Pramono Estu)
Dengan meriam rampasan, Kareng Galesong menembakkan peluru ke arah kapal VOC Belanda (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Kisah perlawanan Karaeng Galesong. Senjata yang tersimpan di kapal VOC Berlanda itu meski sedikit tetapi masih dirasa cukup.

Apalagi terdapat sebuah meriam kendati pun berukuran kecil tetapi masih lumayan untuk melengkapi persenjataan tradisional mereka.

Segera meriam itu berikut peluru-pelurunya diusung ke geladak perahu mereka.

Baca Juga: Perlawanan Karaeng Galesong 1: Pulau Buton Dibakar dan Jatuh ke Tangan Belanda Berencana Menyeberang ke Jawa

Naluri Karaeng Galesong sebagai Senopati perang Kerajaan Goa memperhitungkan, jika dia terlalu lama berkutat mencari harta benda maupun senjata di perahu itu

jangan-jangan nanti Cornelis Speelman, Jendral Maetsuyker, atau Johan Truitmen beserta bala tentara VOC segera kembali ke kapal.

Ini berati maut bagi dirinya dan semua prajuritnya maka dia segera mengajak kedua temannya berikut bala prajuritnya untuk bergegas menjalankan perahu besar tersebut.

“Johan, segeralah kamu ajak kawan-kawanmu untuk pindah ke perahu sebelah itu!”, perintah Karaeng Galesong.

“Ya, Tuan”, hanya itu yang menjadi jawaban Johan Van Dam dia tidak berani memberi jawaban lain karena khawatir akan di bunuh oleh Karaeng Galesong.

Baca Juga: Perlawanan Karaeng Galesong 2: Buton Diduduki Belanda, Membawa 2000 Prajurit Menyeberang ke Jawa

Sementara Johan Van Dam berikut anak buahnya pindah ke perahu di sebelahnya yang berukuran lebih kecil maka Panji Karonuban berikut teman-temannya menarik tali layar sekaligus mengembangkannya.

Sedangkan Daeng Maklucing disertai puluhan orang anak buahnya berusaha menggerakkan kayuh perahu tersebut. Perlahan-lahan bahtera milik Belanda yang dirampas itu bergerak ke tengah lautan.

Panji Karonuban kemudian mengarahkan moncong meriam itu ke perahu yang ditempati Johan Van Dam dan kawan-kawan.

Peluru berukuran sebesar buah kates segera dimasukkan lewat moncongnya dan ... “Glegerrrr...” meriam tadi menggelegar.
Pelurunya melesat jauh dan jatuh di buritan perahu Johan Van Dam.

Terdengar puluhan opsir Belanda itu berteriak memaki-maki dan menyumpah serapah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X