harianmerapi.com - Cerita hidayah pemimpin yang Zalim. Usaha Puma untuk menarik perhatian Lola selalu gagal. Namun ia tak pernah menyerah.
Puma sudah bertekad Lola harus menjadi istrinya, apapun yang akan terjadi. Bahkan ia ingin menikah muda dengan gadis yang dicintainya itu.
Ia tahu Lola tak pernah membalas cintanya. Namun Puma yakin, jika sudah menjadi istri maka Lola pasti akan menerima kenyataan.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 1: Kepala Desa Meninggal Mendadak secara Misterius, Warga pun Geger dan Heboh
Ia ingin membahagiakan Lola dengan kekayaan yang dimiliki orangtua.
Karena itu, begitu lulus SMA, Puma langsung minta kepada orang tuanya agar melamar Lola. Ia ingin menikah meski masih sangat muda.
Ketika itu Pak Sungsang cukup kaget mendengar permintaan anaknya. Puma jelas masih sangat muda dan ia ingin anaknya itu masuk kuliah dulu agar bisa menjadi sarjana. Namun ternyata Puma tetap memaksakan kehendaknya.
Puma bahkan mengancam akan mogok makan jika keinginannya melamar Lola tak dikabulkan orangtua. Pak Sungsang pun dibuat kalang kabut dengan sikap Puma.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 2: Suara Pro dan Kontra Muncul Setelah Kepada Desa Meninggal Mendadak
Ia tak tega jiga sampai tak menuruti keinginan anak kesayangannya itu. Namun di sisi lain, Pak Sungsang juga belum tega jika melepaskan Puma untuk berumah tangga.
Terlebih lagi perempuan yang dipilihnya Lola dari keluarga yang kurang mampu.
Pak Sungsang merasa Lola tidak pantas menjadi istri Puma. Kalaupun ingin berkeluarga, Pak Sungsang ingin Puma mencari perempuan yang pantas dan sepadan dengan sttatus keluarga mereka.
"Jika bukan Lola, lebih baik tidak," tegas Puma.
Pak Sungsang berpikir keras bagaimana memecahkan persoalan anaknya itu. Ia tak ingin merasa dipermalukan oleh rekan-rekan sejawat karena berbesan dengan orang biasa.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 3: Warga Memilih Calon Pemimpin Baru, Muncul Nama-nama sebagai Jago