Kadang ngomong seperti orang marah, kemudian tidur dan bangu lagi.
Tiba-tiba emosinya tak terkontrol dan ngamuk tak terkendali. Ia coba ditenangkan oleh temannya, namun malah semakin marah.
"Mau apa kamu. Mau aku membunuh? Janga main-main denganku ya," kata Puma meski dengan sempoyongan.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 3: Warga Memilih Calon Pemimpin Baru, Muncul Nama-nama sebagai Jago
"Awas, aku tidak takut membunuh," katanya lagi ketika badannya dirangkul untuk ditenangkan.
"Jangan begitulah sama teman. Kita kan teman."
"Tidak peduli teman tidak peduli lawan. Perempuan saja aku bunuh, apalagi kamuk Pak Kades memang harus diberi pelajaran," kata Puma lagi.
Orang-orang di sekitar tidak ada yang menggubris omongan Puma, karena mereka tahu sedang mabuk.
Namun ucapan terakhir didengar dengan jelas oleh Rangga. Ia agak kaget, karena menyebut teman Pak Kades, yang berarti ada sangkut paut dengan ayahnya.
Artikel Terkait
Pemimpin yang Zalim 51: Penemuan Mayat Perempuan di Pekarangan Kembali Dikaitkan dengan Pak Kades
Pemimpin yang Zalim 52: Ditemukan Mayat Perempuan, Pak Kades Dikaitkan dengan Kasus Pembunuhan Lagi
Pemimpin yang Zalim 53: Penemuan Jasad Diliput Media Massa, Emosi Warga Jadi Tersulut dan Berujung Amuk Massa
Pemimpin yang Zalim 54: Menghadapi Kenyataan yang Ada, Jadi Ingat Dosa
Pemimpin yang Zalim 55: Ayah yang Berbuat, Anak Merasa Jadi Korban Cari Pelarian dengan Mabuk