Dampak Perjanjian Giyanti 1: Usaha VOC untuk Memecah Belah Kerajaan Mataram yang Kuat

photo author
- Jumat, 13 Mei 2022 | 21:10 WIB
Sebagai wujud nyata dimana telah berlangsungnya kesepakatan atas Perjanjian Giyanti ini maka dibangunlah Monumen Perjanjian Giyanti di Karanganyar, Jawa Tengah. Wujud situs ini berupa batu prasasti dan juga terdapat pohon beringin. (Kebudayaan.Jogja.go.id)
Sebagai wujud nyata dimana telah berlangsungnya kesepakatan atas Perjanjian Giyanti ini maka dibangunlah Monumen Perjanjian Giyanti di Karanganyar, Jawa Tengah. Wujud situs ini berupa batu prasasti dan juga terdapat pohon beringin. (Kebudayaan.Jogja.go.id)

Kisah tersebut berawal dari pertikaian keluarga Kerajaan Mataram yakni Pangeran Pakubuwono II, Pangeran Mangkubumi, dan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa.

Baca Juga: Kejadian Horor di Malam Perpisahan SMA Pentas Komedi Horor, Dikejutkan Datangnya Pocong Beneran

Pada waktu itu VOC mengangkat Pangeran Pakubuwono II sebagai raja. Pihak VOC mengeluarkan mandat yang berisi penunjukan raja dan petinggi kerajaan harus dengan persetujuan Belanda.

Hal tersebut tentu sangat merugikan Mataram. Tentunya Kerajaan Mataram hanya akan menjadi boneka VOC.

Sepeninggal Sultan Agung pada tahun 1645, Kerajaan Mataram justru memiliki kedekatan dengan VOC.

VOC pun memiliki peranan penting di Kerajaan Mataram. VOC melakukan intervensi dalam urusan pemerintahan kerajaan.

Hal tersebut tentunya menimbulkan kekecewaan para bangsawan kerajaan juga rakyatnya. Pastinya akan lebih banyak lagi kesengsaraan yang di alamai rakyat.

Hal tersebut mendorong munculnya berbagai perlawanan yang diawali oleh Raden Mas Said. (Ditulis: Iis Suwartini UAD) *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X