harianmerapi.com - Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) didirikan pada tanggal 20 Maret 1602. VOC adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memonopoli aktivitas perdagangan di Asia.
VOC terus melakukan politik adu domba untuk memecah belah kerajaan. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan yang menjadi sasaran VOC.
Kerajaan Mataram dikenal memiliki kekuatan yang besar dan memiliki keinginan untuk mempersatukan kerajaan di tanah Jawa.
Hal tersebut menjadi ancaman besar bagi VOC. Jika kerajaan dapat bersatu tidak akan mudah untuk menaklukannya menjadi jajahan.
Jika hal tersebut terjadi, tentu sangat merugikan VOC mengingat kekayaan hasil bumi begitu menjanjikan bagi kesejahteraan VOC.
Hingga pada akhirnya VOC berhasil memecah belah Kerajaan Mataram dengan ditandatanganinya Perjanjian Giyanti.
Tidak dapat dipungkiri Perjanjian Giyanti menjadi salah satu penyebab perpecahan Kerajaan Mataram.
Perjanjian Giyanti adalah perjanjian antara VOC dengan Kerajaan Mataram yang ditandatangani pada tanggal 13 Februari 1755.
Baca Juga: Tips Hidup Bahagia Era New Normal, Salah Satunya Selalu Bersyukur Kepada-Nya
Dengan adanya perjanjian Giyanti timbul banyak pemberontakan. Banyak para bangsawan yang kecewa dengan keputusan yang diambil.
Perjanjian Giyanti merupakan tipu daya VOC untuk memecah belah Kerajaan Mataram.
Dengan ditandatanganinya perjanjian Giyanti tentunya sangat menguntungkan Belanda.
Hal tersebut dikarenakan Kerajaan Mataram terpecah menjadi Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dengan begitu, secara otomatis kekuatan Kerajaan Mataram melemah. Perjanjian Giyanti berawal dari konflik yang terjadi di Kerajaan Mataram.