Mataram Melawan Bang Wetan 2: Prajurit Kelaparan Menunggu Bantuan Pajang Sehingga dengan Mudah Dikalahkan

photo author
- Minggu, 1 Mei 2022 | 23:05 WIB
Utusan Mataram melihat prajurit Bang Wetan kelaparab menunggu bantuan dari Pajang (Ilustrasi Pramono Estu)
Utusan Mataram melihat prajurit Bang Wetan kelaparab menunggu bantuan dari Pajang (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Menurut Babad Tanah Jawi setelah Tumenggung Alap-alap berangkat maka Kanjeng Sultan juga mempersiapkan pasukan yang tak kalah besarnya.

Mereka juga akan menghadang pasukan Bang Wetan. Jika lolos dari hadangan Tumenggung Alap-alap maka pasukan Bang Wetan itu masih harus melawan prajurit Mataram yang dipimpin langsung oleh Senopati Ing Ngalaga yang menempatkan diri di daerah sebelah barat Pajang.

Alangkah kagetnya Kanjeng Sultan ketika beliau mesanggrah di sebelah barat Kadipaten Pajang beliau mendengar kabar bahwa sang Adipati tidak berada di Kadipaten.

Baca Juga: Mataram Melawan Bang Wetan 1: Para Bupati Mengabaikan Nasihat Sunan Giri Tetap Ingin Melakukan Perlawanan

Dia sudah pergi dan mesanggrah di dusun Siwalan untuk membantu para prajurit Bang wetan. Dengan kata lain Adipati Pajang mbalela kepada Mataram.

"Nuwun sewu, Kanjeng Adipati. Kedatangan saya kemari diutus Kanjeng Sultan supaya menanyakan, kenapa akhir-akhir ini Kanjeng Adipati kok tidak mau sowan menghadap raja di Mataram?"

Mendengar pertanyaan itu Kanjeng Adipati ndredheg, gemeter, ketakutan. Ternyata Kanjeng Sultan mengetahui rencananya mau mbalela berpihak ke musuh, yakni prajurit Bang Wetan.

"Utusan, sampaikan permohonan maafku kepada Kanjeng Sultan. Hanya karena kesibukanku akhir-akhir ini mempersiapkan pasukan dan kali ini menghadapi musuh dari Bang Wetan inilah maka aku sampai lupa sowan menghadap Kanjeng Sultan."

"Huh, lupa! Apa kamu kebanyakan makan brutu?" gerutu utusan tadi kemudian kembali lagi bergabung dengan prajurit yang ada di pesanggrahan sebelah barat Kadipaten Pajang.

Setelah utusan tadi melaporkan alasan ketidak-sowanan Adipati Pajang, Sultan ternyata bisa menerima. Adipati Pajang diampuni.

Baca Juga: Certa Horor Habis Pulang Rewang Masak Hajatan Pernikahan, di Kebon Pisang Dihadang Penampakan Hantu Perempuan

Dari kejauhan nampak kedatangan pasukan Bang Wetan berjumlah besar, suaranya hiruk, langkahnya berderap-derap menghamburkan debu jalanan.

Mereka membawa Umbul-umbul, rontek, klebet, dan tanda-tanda kebesaran lainnya. Bagai naga raksasa yang tubuhnya berkelok-kelok pasukan itu merayap sepanjang puluhan kilometer, ribuan tombak yang berujung runcing nampak mengacungi langit menebarkan sejuta ancaman bagi musuh.

Mereka berhenti dan mesanggrah di sebelah timur dusun Siwalan. Mereka membuat garis demarkasi berhadapan dengan pasukan prajurit Mataram.

Para Adipati Bang Wetan bersama prajuritnya itu menunggu bantuan pangan dari Kadipaten Pajang yang sebelumnya telah berjanji akan membantu menyediakan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X