Dan Jimat meminta mereka yang masih loyal pada Pak Jalidu dan dirinya, untuk memeriksa dan meneliti apa saja kebijakan Salendro yang sekiranya menyimpang dari aturan yang berlaku.
Dengan posisi kepala desa yang lowong membuat Jimat bisa leluasa melakukan aksinya. Ia bahkan sekarang lebih berperan sebagai seorang kepala desa pengganti.
Setiap Jimat datang, maka staf kelurahah tidak ada yang berani menentangnya. Semua yang ia perintahkan pasti dilaksanakan.
Rupanya wibawa Pak Jalidu masih terasa dan kini seolah menurun pada diri Jimat. Bahkan beberapa orang sudah terang-terangan menyebutnya Pak Kades.
Jimat senang-senang saja melihat sikap warga seperti itu, karena hal tersebut memang sudah lama ia impikan. Dan sekarang sepertinya jalan sudah terbuka lebar. (Bersambung)*