Dari Kerajaan Galuh Hingga Kabupaten Ciamis 2: Sanjaya Tak Terima Ayahnya Disingkirkan dan Mengungsi ke Marapi

photo author
- Jumat, 29 April 2022 | 18:05 WIB
Konflik terjadi karena perebutan kekuasaan antarsaudara di Kerajan Galuh (Ilustrasi Pramono Estu)
Konflik terjadi karena perebutan kekuasaan antarsaudara di Kerajan Galuh (Ilustrasi Pramono Estu)

Sayangnya, Tamperan malah terlibat skandal dengan Pangreyep hingga kemudian lahir Banga (dalam cerita rakyat disebut Hariangbanga).

Tamperan rupanya sudah gelap mata sehingga menyuruh pembunuh bayaran menghabisi Premana yang tengah bertapa.

Setelah menyelesaikan tufasnya, guna menghapus jejak si pembunuh akhirnya juga dibunuh. Tapi sepandai-pandainya menyimpan bangka pasti tercium juga. Perbuatan licik Tamperan tercium oleh Balangantrang.

Balangantrang dengan Manarah pun merencanakan balas dendam. Dalam cerita rakyat Manarah dikenal sebagai Ciung Wanara.

Bersama pasukan Geger Sunten yang dibangun di wilayah Kuningan Manarah menyerang Galuh dalam semalam.

Baca Juga: Nyi Mas Melati Singa Betina dari Tangerang 6: Oleh Belanda Jasadnya Dipotong dan Dimakamkan Terpisah

Semua ditawan kecuali Banga dibebaskan. Namun kemudian Banga membebaskan kedua orang tuanya hingga terjadi pertempuran yang mengakibatkan Tamperan dan Pangreyep tewas serta Banga kalah menyerah.

Perang saudara tersebut terdengar oleh Sanjaya yang memimpin Medang atas titah ayahnya.

Sanjaya kemudian menyerang Manarah tapi Manarah rupanya sudah bersiap-siap. Perang pun terjadi lagi namun dilerai oleh Demunawan, dan akhirnya disepakati Galuh diserahkan kepada Manarah dan Sunda kepada Banga. *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X