Pengembaraan Spiritual Sultan Agung 8: Pangeran Purbaya Memecah Batu Intan, Sultan Palembang pun Menyerah

photo author
- Selasa, 26 April 2022 | 02:30 WIB
Kasultanan Palembang batal menyerang Mataram namun malah mengirim bulu bekti. (Ilustrasi Pramono Estu)
Kasultanan Palembang batal menyerang Mataram namun malah mengirim bulu bekti. (Ilustrasi Pramono Estu)

"Meski begitu aku sanggup memperbaiki kembali meriam-meriammu yang rusak itu”, jawab Pangeran Purbaya.

“Cepat lakukan kalau bisa!”
"Baiklah”.

Panembahan Purbaya mengambil meriam-meriam itu. Dipukul-pukul dengan tangan, yang bengkok diluruskan dengan ganjalan dengkulnya, yang retak-retak diusapnya dengan telapak tangannya.

Sungguh besi yang keras dan tebal itu di tangan Pangeran Purbaya menjadi lunak seperti tanah liat empuk yang dengan mudahnya dibentuk-bentuk.

Baca Juga: Pengembaraan Spiritual Sultan Agung 4: Menyampaikan Pesan Imam Syafei, Sahabat Santri Diangkat Jadi Penghulu

Sebentar kemudian meriam-meriam itupun sudah kembali pulih seperti sedia kala.

Hal ini membuat Ki Patih dan seluruh prajurit Kasultanan Palembang terheran-heran. Ki Patih kemudian melaporkan kepada Kanjeng Sultan Palembang jika ada pepatih Mataram datang ke Palembang memamerkan kesaktiannya.

Kanjeng Sultan berkenan memanggil Panembahan Purbaya menghadap ke Kasultanan Palembang,

“Saudaraku dari Mataram. Aku meminta pertolonganmu, sudilah kamu menjadi petunjuk para utusanku, Patih, para bupati, dan sentana dalem Kasultanan Palembang yang akan aku kirim sowan Kanjeng Sultan Agung di Mataram sambil membawa pusaka berupa batu intan."

Baca Juga: Pengembaraan Spiritual Sultan Agung 5: Dibantu Makhluk Halus Rengga Sasana, Menghadapi Banten Seorang Diri

"Ini termasuk batu mulia pusaka dari leluhurku ketika zaman Prabu Brawijaya, kemudian batu intan ini diberikan kepada putranya Prabu Dewa Katong di Pranaraga."

"Akhirnya batu intan ini jatuh ke tanganku. Jika saja Kanjeng Sultan Agung di Mataram dapat membelah batu intan ini sungguhlah beliau raja besar di seluruh Pulau Jawa ini."

"Aku akan membatalkan penyerangan ke Mataram, menyatakan takluk sambil mengirimkan bulu bekti secukupnya kepada Kanjeng Sultan Agung Hanyakrakusuma di Mataram”, kata Kanjeng Sultan Palembang.

“Jangankan Kanjeng Sultan, aku sendiri pun bisa memecah batu intan ini”, kata Pangeran Purbaya lalu meremas batu intan tersebut dengan tangannya ‘kraaak’ pecahlah batu intan tadi.

Baca Juga: Pengembaraan Spiritual Sultan Agung 6: Lebih Baik Bersaudara, Maka Banten Batal Menyerang Mataram

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X