Pengembaraan Spiritual Sultan Agung 3: Sampai Mekah Bertemu Imam Syafei Dapat Pesan dari Seorang Lelaki Tua

photo author
- Senin, 25 April 2022 | 02:30 WIB
Sultan Agung sepulang dari Mekah bertemu dengan sahabat santri atau lelaki tua. (Ilustrasi Pramono Estu)
Sultan Agung sepulang dari Mekah bertemu dengan sahabat santri atau lelaki tua. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Selama pengembaraan spiritual Kanjeng Sultan Agung Hanyakrakusuma ini tentu saja sangat berbeda dengan perjalanan memakai kendaraan umum apapun juga.

Sebegitu cepatnya, di sini tidak diceritakan seperti apa wujud perjalanan dan apa-apa yang terjadi sepanjang perjalanan.

Singkat kata Kanjeng Sultan Agung beberapa jam berikutnya sudah sampai ke Kabatullah dan bertemu dengan Kanjeng Imam Syafei.

 Baca Juga: Pengembaraan Spiritual Sultan Agung 1: Menyukai Keindahan Bunga, Menguasai Ajaran Islam Setingkat Wali

“Assalamu’alaikum, Kanjeng Imam” sapa Kanjeng Sultan beruluk salam.
“Wa’alaikummusalam”

“Mohon maaf, Kanjeng Imam. Ketika aku akan berangkat kemari tadi di tepi samodra aku dititipi pesan oleh seorang lelaki tua."

"Katanya mohon disampaikan kepada Kanjeng Imam, bahwa dia hari ini tidak dapat mengikuti sholat jama’ah Jumat di Mekah sini karena sedang sibuk menyiangi rumput di sawahnya. Tetapi aku tidak tahu siapakah nama lelaki tua tadi?”

Kanjeng Imam Syafei tersenyum, “Ya ya ya, aku maklum Ananda Kanjeng Sultan. Orang tua itu adalah Kyai Kramatwatu dari desa Kramatwatu, dia memang sedang sibuk”.

“Apakah orang Kramatwatu itu juga sering Jumatan kemari, Kanjeng Imam?”.

“Tidak cuma sholat Jumat. Tetapi dia setiap sholat berjamaah ke sini. Jadi sehari lima kali pulang pergi setiap subuh, luhur, ashar, maghrib dan isya’."

 Baca Juga: Pengembaraan Spiritual Sultan Agung 2: Meloncat dari Puncak Gunung Merapi ke Puncak Gunung Mahameru

"Sebab dia memang sudah paham, tamat, dan menguasai kaidah agama. Selayaknyalah jika dia ananda Sultan ajak hidup berdampingan di lingkungan Keraton sebagai Penghulu kerajaan sungguh akan menambah keluhuran negerimu” kata Kanjeng Imam Syafei.

“Terima kasih, Kanjeng Imam. Akan aku ajak dia hidup di lingkungan Kerajaan Mataram sebagai sahabat dan penasihatku agar senantiasa pengetahuan keagamaanku selalu bertambah-tambah”. jawab Kanjeng Sultan dengan perasaan sangat senang menerima nasihat tersebut.

Sepulang dari menunaikan ibadah sholat Jumat berjamaah di Mekah Kanjeng Sultan segera pulang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X