harianmerapi.com - Seorang empu keris tidak akn sembarangan membuat keris, karena harus selara keris buatannya denagn syarat yang ada, termasuk neptu dri pemean.
Karena itu, mewariskan keahlian dalam pembuatan benda-benda pusaka, seperti keris atau mata tombak, tidak semudah memberikan ilmu pada umumnya.
Tak cukup hanya memiliki minat dan sedikit bakat serta digembleng dengan banyak latihan. Ternyata laku seorang empu tidak sesederhana itu prosesnya.
Baca Juga: Jejak Pewaris Tangguh Entho-entho 1: Kerajaan Membutuhkan Pusaka untuk Simbol Kebesaran
Guna menjadi ahli dalam pembuatan keris, dibutuhkan berbagai laku spiritual, harus memahami berbagai ilmu pengetahuan pendukung.
Seperti ilmu hitungan hari atau pawukon, dengan mempelajari kitab wariga dan perhitungan almanak Jawa, juga dituntut punya kasantosan batin yang tangguh dan kokoh.
"Godaan dan cobaan dalam proses membuat bilah keris yang sesuai dengan neptu pemesannya memang sangat berat dan terkadang banyak tantangannya," tutur Sungkowo, yang mulai terjun menjadi panjak membantu empu Djeno Harumbrodjo, ayahnya sejak tahun 1970.
Menurut dia, selama menjalani proses sebagai panjak Sungkono mengaku sering mendapatkan bimbingan dari empu Djeno, baik teknik penempaan saton (bakalan keris) hingga menjadi sebuah keris yang memiliki pamor.
Bahkan bimbingan spiritualitas terkait dengan tugas dan kewajiban seorang empu serta berbagai pamali atau larangan yang menjadi prinsip hidup seorang empu juga disampaikan, dan menjadi tuntunan setiap kali bekerja di besalen.
Sungkowo mencurahkan kehidupannya sebagai empu secara utuh pada 2006, setelah ayahnya mangkat.
Totalitasnya dalam berkarya sampai saat ini untuk meneruskan jejak ayahnya, telah menghasilkan ratusan bilah jumlah keris.
Hanya saja dia tidak mengingat jumlah pastinya, namun setiap tamu yang datang dan memesan keris tercatat rapi di buku tamunya.
"Persisnya saya lupa sudah berapa jumlah karya yang saya buat dan menjadi pesanan banyak orang, tidak perlu disebutkan siapa dan jabatannya apa."
Baca Juga: Jejak Pewaris Tangguh Entho-entho 3: Dari Tiga Empu Kenamaan Hanya Satu yang Bertahan dan Regenerasi