harianmetrapi.com - Kisah misteri keris Tunggalasma berawal dengan keberadaan keris yang tertancap di batu besar kali Srini.
Sesampainya di kali Srini, Bu Ismi terkejut melihat keris yang tertancap di sebuah batu besar. “Loh, kok ada keris disini?” tanya Bu Ismi.
“Itu keris pusaka, hanya orang yang memiliki kekuatan yang bisa mengambilnya. Jika keris itu diambil maka warga desa akan hidup makmur,” jawab Lek Puji.
Baca Juga: Misteri Keris Tunggalasma 1: Tertancap di Batu Besar Kali Srini Sudah Ratusan Tahun
“Kekuatan seperti apa?” tanya Bu Ismi.
Lek Puji mulai bercerita. Seseorang yang bisa mengambil keris tersebut harus dari keturunan Ki Wasana. Ki Wasana adalah anak pertama dari sesepuh pendiri desa ini.
Ki Wasana memiliki tiga orang adik yang bernama Ki Warsa, Dewi Rindi, dan Dewi Pungki. Setelah raja meninggal, sistem kerajaan menjadi kacau.
Ki Wasana dan Ki Warsa saling berebut kekuasaan. Mereka sampai melakukan perang saudara demi menjadi penguasa.
Ki Wasana mengambil keris Tunggalasma milik Ayahnya untuk membunuh Ki Warsa. Ki Warsa sempat berlari ke kali Srini, tetapi berhasil di temukan oleh Ki Wasana.
Kali Srini menjadi saksi pertikaian dua saudara demi sebuah kekuasaan. Saat Ki Warsa mulai lelah, Ki Wasana mulai menusukkan keris Tunggalasma tepat di dada Ki Warsa.
Sebelum meninggal, Ki Warsa berkata. “Aku bersumpah mengutuk Kau dan tujuh ketururnanmu.”
Hanya Ki Wasana yang mendengar sumpah serapah tersebut, ia tidak memberitahu kepada orang lain. Karena ia menganggap sumpah tersebut tidak akan berpengaruh.
Tidak lama kemudian jasad Ki Warsa berubah menjadi batu. Dewi Srini, yang mengetahui pertikaian tersebut, segera menuju ke kali.
Ia menangis setelah melihat apa yang dilakukan Ki Wasana. Dewi Srini adalah istri Ki Warsa yang sangat setia, kemanapun Ki Warsa pergi, ia pasti berada di sisinya.