Begitu pula pada saat Ki Warsa berubah menjadi batu, Dewi Srini selalu berada di samping batu itu dan berharap Ki Warsa kembali seperti semula.
Dewi Srini tinggal di tepi kali bertahun-tahun. Semua kegiatannya seperti mandi, mencuci, bahkan memasak ia mengambil dari kali tersebut.
Kesetiaan Dewi Srini diabadikan menjadi nama kali yang ia tinggali, bahkan semua yang ia lakukan di kali tersebut dilakukan juga oleh warga desa. (Seperti dikisahkan Iis Suwartini UAD di Koran Merapi) *