Menyelamatkan Pusaka Kerajaan Majapahit 10: Pertemuan dan Kenduri Diadakan Setiap Malam Jumat Pon

photo author
- Minggu, 17 April 2022 | 20:05 WIB
Warga berkumpul setiap malam Jumat Pon (Ilustrasi Pramono Estu)
Warga berkumpul setiap malam Jumat Pon (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Dalam perjalanan untuk menyelamatkan pusaka Kerajaan Mataram, Ki Ageng Tunggul Wulung tinggal di Dukuhan.

Setiap malam Jumat Pon selepas senja mereka berkumpul di Banjar desa bertemu dengan Ki Dukuh sebagai sesepuh mereka.

Dalam pertemuan itu mereka membicarakan perkembangan kehidupan yang telah berhasil dicapai termasuk mengolah hasil panen, cara mengatasi hama-hama pengganggu tanaman, dan sebagainya.

Baca Juga: Tumbal Pesugihan Akik Kuncup Melati 1: Tak Sembarang Orang Kuat Menerima Warisan Akik Pusaka

Dalam kesempatan itu Ki Ageng Tunggul Wulung juga menyelenggarakan kenduri sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan karunia rezeki serta keselamatan hidup.

Tidak lupa pula orang tua itu mengajak semua warga berdoa agar diberi Petunjuk oleh Yang Tunggal supaya dirinya segera dipertemukan dengan seorang kesatria pinilih sebagaimana dimaksudkan oleh Baginda Raja Brawijaya Kertabumi.

“Pertemuan setiap Jumat Pon seperti ini agar terus dilaksanakan. Jika perlu sampai besuk bisa lestari secara turun temurun kepada anak cucu kita kelak."

"Sebab membicarakan segala masalah dirembuk bareng begini bagus, bisa menemukan thinthingan yang selaras, tambah guyub dan rukun antar sesama warga”, pinta Ki Dukuh berharap kepada warganya.

Baca Juga: Menyelamatkan Pusaka Kerajaan Majapahit 1: Peperangan Berkobar Makin Hebat, Sirna Ilang Kertaning Bumi

“Setujuuuuuu, Ki Dukuh”, jawab sekalian warga serempak.

“Hahahaaaaa....” Ki Dukuh mengangguk-angguk senang dan tertawa. Pamer giginya yang cuma tinggal dua.

Obor-obor yang ada di seputar Banjar desa itu kian malam semakin meredup karena kehabisan minyak. Ki Dukuh mengerti situasi, malam sudah semakin larut.

Pertemuan segera dibubarkan setelah semua warga menghabiskan hidangan kenduri, mereka pulang ke rumah masing-masing dengan menyulut obor blarak sebagai penerang

karena malam itu rembulan yang masih njlirit kecil tak mampu mengusir malam yang menebarkan gelap di mana-mana.

Baca Juga: Menyelamatkan Pusaka Kerajaan Majapahit 2: Dibantu Prajurit Makhluk Halus Menuju ke Arah Barat Daya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X