Baca Juga: Ulama Ageng Ngerang dan Kesultanan Mataram 3: Setelah Menikah Mendirikan Pesantren di Ngerang Juwana
Sama halnya dengan pandangan para saudaranya terhadap pilihannya ikut berdakwah, Nyai Ageng Ngerang mengalami perjalanan perjuangan dakwah yang penuh dengan cobaan, rintangan, serta halangan.
Kekuatan tekad dan keinginan beliau menyembarkan dan membumikan syariat agama Islam tidak membuat beliau jera serta putus asa sekalipun syarat akan halangan dan rintangan.
Perjuangan Nyai Ageng Ngerang berakhir di dusun ngerang Kecamatan Tambakromo, Kabupaten PatiJawa Tengah.
Beliau membangun masjid dan tempat tinggal sebagai wadah untuk kemantapan hatinya berdakwah di dusun Ngerang, tepatnya di Muludan.
***
Nyai Ageng Ngerang memiliki cucu dari anaknya Roro Kinasih dengan Kiai Ageng Selo, yaitu Kiai Ageng Henis.
Perkembangan Islam di Surakarta tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Kiai Ageng Henis sebagai keturunan Nyai Ageng Ngerang.
Selain berasal dari keturunan yang berdakwah Islam, Kiai Ageng Henis juga sosok yang berpengaruh dan disegani oleh para rekannya. (Ditulis: Yosi Wulandari UAD pernah ditayang di Koran Merapi) *