Ulama Ageng Ngerang dan Kesultanan Mataram 4: Awal Mula Terjadinya Bumi Ngerang dan Bumi Muria

photo author
- Rabu, 13 April 2022 | 02:30 WIB
Nyai Ageng Ngerang tak terima pandangan saudaranya bahwa langkah perempuan sempit (Ilustrasi Pramono Estu)
Nyai Ageng Ngerang tak terima pandangan saudaranya bahwa langkah perempuan sempit (Ilustrasi Pramono Estu)

 Baca Juga: Ulama Ageng Ngerang dan Kesultanan Mataram 3: Setelah Menikah Mendirikan Pesantren di Ngerang Juwana

Sama halnya dengan pandangan para saudaranya terhadap pilihannya ikut berdakwah, Nyai Ageng Ngerang mengalami perjalanan perjuangan dakwah yang penuh dengan cobaan, rintangan, serta halangan.

Kekuatan tekad dan keinginan beliau menyembarkan dan membumikan syariat agama Islam tidak membuat beliau jera serta putus asa sekalipun syarat akan halangan dan rintangan.

Perjuangan Nyai Ageng Ngerang berakhir di dusun ngerang Kecamatan Tambakromo, Kabupaten PatiJawa Tengah.

Beliau membangun masjid dan tempat tinggal sebagai wadah untuk kemantapan hatinya berdakwah di dusun Ngerang, tepatnya di Muludan.

***

Nyai Ageng Ngerang memiliki cucu dari anaknya Roro Kinasih dengan Kiai Ageng Selo, yaitu Kiai Ageng Henis.

Perkembangan Islam di Surakarta tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Kiai Ageng Henis sebagai keturunan Nyai Ageng Ngerang.

Selain berasal dari keturunan yang berdakwah Islam, Kiai Ageng Henis juga sosok yang berpengaruh dan disegani oleh para rekannya. (Ditulis: Yosi Wulandari UAD pernah ditayang di Koran Merapi) *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X