harianmerapi.com - Raja Singa Barong memerintahkan patih Iderkala untuk menyelidiki Raja Kelanaswandana dalam upaya memenuhi syarat Dewi Sanggalangit.
Segera kemudian patih Iderkala dengan beberapa prajurit pilihan berangkat menuju kerajaan Bandarangin.
Agar tidak diketahui, mereka menyamar sebagai seorang pedagang. Mereka menyelidiki berbagai upaya yang dilakukan Raja Kelanaswandana.
Selama lima hari mereka melakukan penyelidikan dengan seksama semua persiapan Raja Kelanaswandana sebelum akhrnya kembali ke Lodaya.
“Ampun Baginda, sepertinya Kelanaswandana sudah hampir berhasil mewujudkan permintaan Dewi Sanggalangit. Hamba melihat sendiri ada lebih dari seratus ekor kuda kembar telah dikumpulkan."
"Mereka juga telah menyiapkan tontonan yang menarik, yang sangat menakjubkan,” beber Patih Iderkala saat menghadap Raja Singa Barong.
“Berita buruk ini. Bisa-bisa mereka yang dapat merebut Dewi Sanggalangit sebagai istri. Lalu bagaimana dengan binatang berkepala dua, apa mereka juga sudah mendapatkan?” tanya Raja Singabarong dengan geram.
“Belum Baginda. Mereka belum menyiapkannya. Tapi sepertinya sebentar lagi juga bakal dapat menemukan,” jawab Patih Iderkala.
Raja Singabarong semakin geram. Serta mera ia bangkit berdiri dari kursinya dan berkata keras: “Patih Iderkala, mulai hari ini siapkan prajurit pilihan dengan senjata yang lengkap. Setiap saat mereka harus siap diperintah untuk menyerbu ke Bandarangin.”
Niat jahat rupanya sudah disiapkan Raja Singa Barong. Karena gagal berusaha sendiri, maka sekarang tujuannya adalah merebut hasil usaha keras Raja Kelanaswandana.
Persiapan yang matang dilakukan, sebelum Raja Singa Barong memerintahkan prajurit mata-mata untuk menyelidiki perjalanan yang akan ditempuh Raja Kelanaswandana dari Wengker menuju Kediri.
Sudah mantap Raja Singabarong merencanakan akan menyerbu rombongan Raja Kelanaswandana di perjalanan dan merampas hasil usaha mereka untuk diserahkan kepada Dewi Sanggalangit.