harianmerapi.com - Kesenian reog merupakan tarian tradisional asal Ponorogo, yang pertunjukkan digelar di arena terbuka dengan maksud sebagai hiburan rakyat.
Tarian reog mengandung unsur magis, dengan penari utama orang berkepala singa berhias hiasan bulu merak, ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping.
Berikut kisah mengenai asal usul kesenian reog, yang diambil dari berbagai sumber.
Baca Juga: Petung Jawa Weton Kamis Pahing 17 Maret 2022, Dapat Membahagiakan Orang Lain Bakat Jual Beli
Reog adalah salah satu seni budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut. Dan Kota Ponorogo dianggap sebagai asal mula munculnya Reog yang sebenarnya.
Sekarang gerbang kota Ponorogo pun dihiasi warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat Reog dipertunjukkan.
Reog menjadi salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
Mengenai asal-usul atau sejarah kemunculan Reog itu sendiri, ternyata banyak versinya.
Baca Juga: Lima Peran Profesional Guru PAUD Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Salah Satunya Sebagai Pelatih
Setidaknya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal usul Reog dan Warok yang melegenda itu.
Sedang salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15.
Kala itu Ki Ageng Kutu dibuat murka dengan adanya pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Tiongkok.
Selain itu juga murka kepada raja yang dalam pemerintahannya dikenal korup. Ia melihat dalam waktu dekat kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir.
Ki Ageng Kutu pun memilih meninggalkan raja untuk mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan.