harianmerapi.com - Rina belum menyadari kalau ia tengah berhadapan dengan sosok hantu penuh horor. Sosok yang ditanya itupun tetap diam saja.
Rina pikir, mungkin dirinya dan Ella dianggap tidak sopan karena berteriak saat bertanya kepada orang tersebut.
Jarak mereka dipisahkan oleh dua banjar tanaman cabe saat bertanya tadi. Lalu saat sudah hampir dekat dengan orang tersebut Rina bertanya lagi.
“Pakdhe lihat Pak Yanto bapak saya?”
Orang tersebut masih diam. Rina kembali mendekat. Saat sudah hampir dekat, Rina justru melihat sesuatu yang orang itu pegang.
Tadinya Rina pikir itu wadah cabai. Namun saat Rina lihat lebih jelas lagi kok ada rambutnya banyak dan saat itu Rina baru sadar yang sedang dipegang orang itu adalah sebuah kepala dengan mata yang melotot kepada Rina dengan desisan samar dari mulut itu.
Kemudian Rina melihat ke arah lehernya dan langsung berteriak sambil lari terbirit-birit menuju pondok.
Sungguh jantung Rina rasanya ingin loncat ke bawah kaki. Sementara Ella sudah lebih dulu berlari kencang menuju pondok meninggalkan Rina yang masih berusaha menghindar dari hantu kepala buntung pemetik cabai itu.
Baca Juga: WhatsApp Siapkan Fitur Shortcut untuk Pencarian Teks dan Pesan Reaksi
Dengan nafas terengah-engah Ella bilang, “Tuh kan, Mbak. Benar apa yang aku bilang kalau dia tuh bukan orang.”
Rina cepat-cepat mengiyakan lalu mereka saling bertatapan “Kamu juga lihat La?” Ella mengangguk tegas lalu dengan suara lirih bilang, “Pakdhe itu tidak punya kepala mbak.”
Saat Rina dan Ella sudah hampir mati ketakutan tiba-tiba bapaknya datang dari pintu samping sembari memegang pakan ayam ditangannya,
“Loh kalian kok ada disini kenapa?” tanya bapak sembari membersihkan sandalnya yang kotor.
Baca Juga: Pengalaman Beragama Syarat Raih Ketakwaan dan Keberkahan Hidup, Ini Enam Hal yang Perlu Dipahami
Rina menelan ludah dan mencoba menetralkan napas “Itu Pak, bapak dapat undangan kenduri dari Pak Ali nanti habis Maghrib.”