harianmerapi.com- Bekerja sebagai kurir merupakan pekerjaan sulit bagi sebagian orang. Selain melelahkan, juga harus mengantarkan barang yang kadang sangat jauh.
Tapi sepertinya itu tidak berlaku bagi Enru. Demi mencukupi kebutuhan keluarganya, ia rela melakukannya. Yang penting dapat menghasilkan uang halal.
Tapi ada sebuah pengalaman horor yang tak bisa dilupakan Enru, ketika ia mampir di sebuah angkringan di tepi jalan Alas Ngawi. Ternyata itu angkringan misterius yang dikelola kuntilanak dan gendruwo.
Hari itu ia harus mengantar barang dari Yogya ke Malang. Sebelum berangkat ia pamitan istrinya dan minta doa agar selamat saat berangkat dan pulang.
Enru sengaja pergi pukul 05.00 agar sampai tidak terlalu larut. Semua sudah disiapkan. Bahkan istrinya juga menyiapkan bekal seandainya Enru lapar. Terlebih Enru hanya sendiri menggunakan mobil kantor.
Ketika lapar, Enru berhenti sejenak untuk makan. Ketika masuk waktu salat ia juga berhenti untuk salat. Sayang bekalnya habis sebelum sampai tujuan.
Ketika melewati sebuah alas di daerah Ngawi ia melihat sebuah angkringan. Awalnya dia heran, bagaimana mungkin ada angkringan di tengah alas. Tapi karena ingin ngaso sebentar, ia berhenti.
Enru lantas memesan gorengan seperti mendoan dan bakwan. Pedagang angkringan itu sangat aneh. Rambutnya panjang, tapi wajahnya tertutup rambut. Di samping Enru, ada seseorang yang besar sedang tiduran.
Setelah mendoan dan bakwan siap, ia langsung memakannya. Sebelumnya ia berdoa. Saat hendak melahap gorengan, ‘brruukk..’ ia menjatuhkan gorengannya. ‘Gandrriiikk!!’ pedagang itu berubah menjadi sosok kuntilanak.
Laki-laki gemuk di sampingnya berubah menjadi gendruwo yang menakutkan dengan rambut gimbal dan taring panjang. Mereka menyeringai kepada Enru.
Tanpa basa-basi Enru masuk mobil dan tancap gas. Beruntung iaa berhasil selamat sampai tujuan sekitar pukul 21.00. (Seperti dikisahkan Septian Berlianto di Koran Merapi) *