Harianmerapi.com - Saat nabi Muhammad Saw pergi Isra mikraj, pulangnya membawa oleh-oleh.
Oleh-oleh yang dibawa Nabi Muhammad pada Isra mikraj itu sangat bermakna dan menjadi anugerah terbaik bagi umat.
Jadi pulang membawa oleh-oleh dari perjalanan penting tidak hanya dilakukan oleh manusia biasa. Nabi Muhammad juga melakukannya.
Lantas apa oleh-oleh yang dibawa Nabi Muhammad pada perjalanan Isra Mikraj yang dipercaya terjadi 27 Rajab tahun ke 10 kenabian itu?
Baca Juga: Presiden Ukraina Minta Dunia Bertindak atas Serangan Rusia di Negara Itu
Oleh-oleh yang dibawa Nabi Muhammad untuk umatnya tersebut adalah perintah shalat lima waktu.
Tentu selain perintah shalat lima waktu itu masih banyak oleh-oleh yang dibawa, seperti cerita pengalaman dalam perjalanan Isra Mikraj, bertemu dengan para nabi, melihat neraka dan surga.
Isra mikraj mempunyai makna yang mendalam terutama pengalaman ruhani.
Pengalaman ruhani ini mencerminkan hakikat spiritual dari sholat yang dijalankann umat Islam sehari-hari.
Baca Juga: Setelah Gempa di Pasaman Barat, BMKG Laporkan Gempa M5,2 Guncang Pantai Utara Bima NTB
Maka itu sebagian ulama menyebut shalat adalah mikrajnya orang-orang yang beriman.
Selain itu oleh-oleh Nabi Muhammad saat Isra mikraj ini bermakna pula adanya penderitaan dalam perjuangan yang disikapi dengan kesabaran.
Kesabaran yang berbuah balasan dari Allah dan sebagai senjata bagi Rasulullah SAW dan kaum muslimin untuk bangkit merebut kemenangan.
Pelajaran dari Shalat yang menjadi oleh-oleh Nabi Muhammad saat Isra mikraj ini sebagaimana terangkum dalam surat Al-Baqarah ayat 45.
