Setelah Gempa di Pasaman Barat, BMKG Laporkan Gempa M5,2 Guncang Pantai Utara Bima NTB

photo author
- Jumat, 25 Februari 2022 | 18:41 WIB
Lokasi gempabmumi magnitudo 5,2 di Pantai Utara Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat 25 Februari 2022.  (BMKG)
Lokasi gempabmumi magnitudo 5,2 di Pantai Utara Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat 25 Februari 2022. (BMKG)

BIMA, harianmerapi.com - Setelah gempa di Pasaman Barat, BMKG kembali melaporkan gempa berkekuatan 5,2 skala richter di kawasan Pantai Utara Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (25/2/2022) sore ini.

Gempa di Bima NTB Jumat sore ini terasa mengejutkan, setelah gempa di Pasaman Barat menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.

Belum diketahui apakah gempa di Pantai Utara Bima berhubungan dengan gempa di Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Baca Juga: Kelangkaan Minyak Goreng, Ombudsman : Pemerintah Harus Memastikan Minyak Goreng Curah Tersedia Lebih Dulu

Dalam rilisnya gempa Magnutido 5,2 di Pantai Utara Bima NTB, Jumat 25 Februari 2022, terjadi pukul 16.22.50 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi dengan parameter update magnitudo M5,1 berlokasi di laut pada jarak 22 Km arah Barat Laut Bima, NTB di kedalaman 174 km.

Melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempabumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan turun mendatar (normal oblique).

Baca Juga: Penyanyi Dangdut Yus Yunus Meninggal Dunia, Inilah Ucapan Duka dari Sejumlah Penyanyi Kondang Tanh Air

Gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Bima dengan skala intensitas I-II MMI.

Skala Intensitas I-II artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut, dan dinyatakan gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Pukuli Kursi Wasit, Petenis Alexander Zverev Didenda Lebih dari Rp500 Juta

Sementara itu hingga pukul 17.05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Diimbau pula agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, dan pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X