harianmerapi.com - Setelah urusan dengan Kadipaten Madiun selesai, maka keesokan harinya prajurit Mataram sibuk mempersiapkan diri untuk mengadakan ekspansi ke wilayah Kadipaten Pasuruhan.
Mengapa dipilih Pasuruhan untuk ditaklukkan? Pasalnya menurut perhitungan merupakan Kadipaten terlemah di wilayah Bang Wetan.
Bahkan ketika mendengar kabar wilayahnya akan diserang Panembahan Senopati, Adipati Pasuruhan ketakutan. Beliau memilih tak melakukan perlawanan dan segera menyiapkan harta benda dan emas raja brana untuk diserahkan kepada Panembahan Senopati sebagai tanda takluk.
Baca Juga: Mendapatkan Harta Dengan Laku Syirik dan Bantuan Setan, Semua Kekayaan Ludes Seketika Habis Terbakar
“Jangan buru-buru menyerah, Kanjeng Adipati! Kita harus satria, harus jantan, dan harus berani melawan Panembahan Senopati dari Mataram itu”, kata Bekel Keniten seorang abdi Kadipaten Pasuruhan yang merasa dirinya sakti dan pilih tanding dengan lantangnya.
“Terserah kalau kamu akan melawannya, Keniten”, jawab Kanjeng Adipati seraya mengizinkan Bekel Keniten yang akan melawan Panembahan Senopati itu untuk membawa seratus orang prajurit pilihannya.
Sementara itu seorang prajurit sandi Mataram berlari tergopoh-gopoh menghadap Panembahan Senopati untuk memberikan laporan penting,
“Panembahan Senopati, sebenarnya Adipati Pasuruhan ingin menyerah dan tak akan mengadakan perlawanan”, kata prajurit Sandi itu.
“He.eh, terus apa lagi yang akan kamu laporkan kepadaku?”
Baca Juga: Ibu Kota Negara di Kalimantan Bernama Nusantara
“Tetapi Bekel Keniten menyanggupkan diri mau perang tanding melawan Panembahan Senopati”.
“Ooooo, begitu? Baiklah aku akan segera berangkat bersama empat puluh prajuritku.”
Artikel Terkait
Ekspansi Panembahan Senopati ke Jawa Timur 1: Menegaskan Riwayat Sunan Giri Tentang Raja di Jawa
Ekspansi Panembahan Senopati ke Jawa Timur 2: Siap untuk Perang Namun Diselesaikan Damai oleh Sunan Giri
Ekspansi Panembahan Senopati ke Jawa Timur 3: Abdi Dalem yang Cantik untuk Mengecoh Panembahan Madiun
Ekspansi Panembahan Senopati ke Jawa Timur 4: Panembahan Madiun Mengungsi Meninggalkan Putri Retno Jumilah
Ekspansi Panembahan Senopati ke Jawa Timur 5: Retno Jumilah Tak Mampu Melawan dan Bersedia Diperistri