harianmerapi.com - Perang antara prajurit Panembahan Senopati dengan prajurit Madiun batal. Karena itu, prajurit Kadipaten Madiun yang bertugas jaga pun sudah mulai jenuh.
Mereka hanya sekadar duduk-duduk di seputar Kadipaten. Bahkan Panembahan Senopati juga sudah mendapat laporan dari prajurit sandi kalau sebagian prajurit Bang Wetan yang semula mau mendukung Madiun ada yang membubarkan diri.
Para prajurit gabungan itu menyeberang Bengawan ke arah timur sekelompok demi sekelompok secara bergantian dan terus pulang kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing.
Baca Juga: Faktor Terjadinya Perundungan di Sekolah dan Solusi Penyelesaiannya
Di sisi lain, kondisi itu memng yang diharapkan oleh kubu Panembahan Senopati.
“Tengah malam nanti kita bawa prajurit kita menyeberang ke timur,” kata Ki Patih Mandaraka kepada Panembahan Senopati.
“Kenapa begitu, Paman?”, tanya Panembahan Senopati.
“Perhitunganku, pagi hari nanti kita sudah siap di seberang timur bengawan. Nah, saat itulah akan banyak kelompok prajurit dari Bang Wetan yang menyeberang ke timur sekalian mereka akan pulang ke daerahnya masing-masing. Ini kesempatan kita untuk menghancurkan mereka”, kata Ki Patih Mandaraka menjelaskan.
Panembahan Senopati mengangguk-angguk, beliau senang dan memuji pemikiran pamannya yang memang betul-betul matang dan penuh perhitungan.
Artikel Terkait
Babad Tanah Jawi: Ki Ageng Selamanik Senopati yang Melanjutkan Perjuangan Pangeran Diponegoro Melawan Belanda
Ekspansi Panembahan Senopati ke Jawa Timur 1: Menegaskan Riwayat Sunan Giri Tentang Raja di Jawa
Ekspansi Panembahan Senopati ke Jawa Timur 2: Siap untuk Perang Namun Diselesaikan Damai oleh Sunan Giri
Ekspansi Panembahan Senopati ke Jawa Timur 3: Abdi Dalem yang Cantik untuk Mengecoh Panembahan Madiun