harianmmrapi.com - Dipenuhi nafsu birahi yang sudah menggelegak sampai ke ubun-ubun, membuat Klimin lupa segala-galanya. Yang ada di otaknya hanyalah bagaimana bisa berbuat zina dengan Jumirah.
Lupa bahwa yang ada di depannya itu istri dari sahabat karibnya, Prapto. Jumirah pun merasa, pancingannya untuk membuat Klimin bernafsu telah mengenai sasaran.
Jumirah makin berani memasang aksinya, dengan menggerak-gerakkan badan dan sedikit memperlihatkan bagian sensitif tubuhnya.
Baca Juga: Lima Keistimewaan yang Dimiliki Seorang Perempuan di Mata Islam
Dari sudut matanya, Jumirah melihat Klimin sepertinya sudah tak mmapu menahan hasratnya lagi.
"Mas Klimin sepertinya capai ya," tanya Jumirah.
"Oohhh, iya..iya, lumayan agak capai," jawab Klimin yang tersipu malu, karena ia merasa Jumirah tahu dirinya mencuri-curi pandang melihat bagian sensitifnya.
"Kalau capai boleh kok istirahat dulu. Ayo silakan," kata Jumirah sambil tak sungkan-sungkan memegang tangan Klimin dan menyeretnya menuju ke kamar.
"Aduh mbak, nanti kalau ketahuan anak-anak bagaimana?" tanya Klimin yang masih agak takut.
Baca Juga: Liburan Tahun Baru di Kawasan Lereng Merapi, Bisa Mampir di Bengkel Sapi Kalijeruk Sleman
"Sudah nggak apa-apa, anak-anak masih sekolah," kata Jumirah yang tengah dibutakan oleh nafsu bejat di otaknya.
Sambil clingukan, Klimin pun masuk ke kamar Jumirah. Keduanya sudah sama-sama dirasuki setan, sehingga tak bisa berpikir secara rasional.
Tak terpikirkan akibat dari perbuatannya. Tak terpikirkan pula, bahwa tindakan mereka merupakan dosa besar.
Aib yang tidak saja akan mereka tanggung di akhirat, namun juga berisiko besar jika sampai ada orang yang tahu.
Baca Juga: Cerita Misteri Nyaris Diperkosa Roh Jahat Jelmaan Buto Cakil Saat Pentas Fragmen Wayang Orang
Keduanya pun siap untuk melakukan aksi bejatnya. Namun di saat itu pula, keduanya dibuat terkejut bukan kepalang.
Rupanya saking bernafsunya, membuat mereka lupa mengunci pintu. Tiba-tiba pintu terbuka dan di sana sudah berdiri anak Jumirah yang masih kecil.