Sisar yang sudah duduk di hadapan kedua orang tuannya tampak senyum-senyum simpul.
"Sudah Bu," jawabnya.
"Terus, kamu setuju tidak?" tanya Mbok Wiro lagi.
"Kalau itu keinginan bapak, Sisar nurut saja," kata-kata yang tak pernah ia ucapkan selama ini, karena yang lebih biasa adalah membantah.
"Sekolahmu bagaimana, kami kan masih duduk di kelas dua SMA," lanjut Bu Wiro.
"Sisar sudah malas sekolah, Bu," jawab Sisar dengan tegas. (Bersambung)