Baca Juga: Ki Ageng Makukuhan Alias Sunan Kedu 9: Sunan Kudus Menggelar Sabung Ayam untuk Mengumpulkan Warga
"Oh iya, ada apa Pak Jumanto," kata Jimanto.
"Maaf apakah boleh saya berterus terang?" kaya Jumanto agak ragu-ragu.
"Silakan Pak, sampaikan saja apa yang menjadi persoalan Bapak."
"Saya sudah bertemu dengan Bonikem, ibu Pak Jimanto..." Jumanto tak melanjutkan kata-katanya. Namun Jimanto dengan cepat sudah menangkap maksudnya.
Baca Juga: Pernikahan yang Tak Direstui 30: Haru Bertemu Anak Kandung yang Lama Terpisahkan
"Jadi Pak Jumanto itu suami ibu Bonikem?" tanya Jimanto.
Jumanto tak menjawab, hanya kepalanya yang menunduk matanya tak berani menatap wajah Jimanto.
Tanpa disangka-sangka Jimanto berdiri dan mendekati Jumanto.
Ditariknya ayahnya itu dan dengan serta merta didekap dengan erat. Jumanto menjadi salah sangka, tak menduga Jimanto yang seorang bos bersikap seperti itu kepada dirinya.
"Maafkan ayahmu ini. Ayah sudah berbuat tidak adil pada ibumu dan dirimu," kaya Jumanto terbata-bata.
"Jimanto sudah memaafkan ayah sejak lama. Saya sudah lama merindukan ayah dan baru sekarang bisa bertemu. Ayah adalah ayah, karena tidak ada mantan ayah atau mantan anak," kata Jimanto, yang membuat Jumanto semakin bangga dan mengakui Bonikem telah berhasil mengasuh anaknya dengan sangat baik. (Habis)